Dua Tahun Gibol Sparta

- Senin, 4 Februari 2019 | 17:11 WIB

SAMARINDA. Mencetak generasi masa depan yang mampu diandalkan tidak semudah membalik telapak tangan. Dibutuhkan adanya keseriusan semua pihak, mulai dari keluarga, lingkungan hingga pemerintah dalam pembinaannya. Terlebih tantangan saat ini dirasa semakin berat dengan semakin merebaknya narkotika.

Kegelisahan ini dirasakan benar oleh Abdul Giaz, dalam peringatan dua tahun komunitas Gibol Sparta yang diketuainya. Ditemui di acara yang digelar Sabtu (2/2) malam kemarin, Adul, demikian pria ini kerap disapa, cukup emosional saat mengeluarkan keresahannya tersebut. Di mana hal ini juga yang kemudian menjadi pemicu terbentuknya komunitas Gibol Sparta.

“Jadi Gibol Sparta ini adalah komunitas yang bertujuan melahirkan anak-anak muda yang sehat dan berpikiran positif melalui olahraga. Karena kami prihatin melihat pemuda kayak punya dunia sendiri, seperti main game yang jelas tidak sehat bahkan terlibat penyalahgunaan narkoba,” jelas pria yang disapa King di komunitasnya tersebut.

Dengan 400 anggota aktif, sebagai komunitas Gibol Sparta sudah membentuk sturuktur kepengurusannya secara profesional. Bukan hanya Samarinda, Gibol Sparta juga sudah memiliki koordinator wilayah di hampir semua kabupaten/kota. Setiap minggu, secara rutin mereka mengadakan pertandingan bola, yang disebut memiliki karakter keras, seperti halnya nama Sparta yang digunakan.

Ditambahkan Adul, selain aktif main bola bersama sebagai media mempererat pertemanan, komunitasnya juga memiliki sayap yang bergerak di bidang sosial dan keagamaan.

Hal ini ditunjukkan di pemutaran video dua tahun perjalanan komunitas ini yang mencuplik salah satu aktivitas saat mereka terlibat aktif dalam menggalang dan menyalurkan donasi untuk korban gempa beberapa waktu lalu.

Dari kegusarannya akan kondisi pemuda saat ini, Adul mengharapkan pemerintah provinsi dan kota mulai serius memperhatikan fasilitas bagi generasi masa depan ini. Ia mencontohkan, di Jakarta saat ini lapangan Senayan memiliki beberapa lapangan untuk mewadahi peminat bola menyalurkan bakatnya, yang seharusnya ditiru pemerintah daerah.

“Karena nggak mungkin ada orang dari Mars yang akan menggantikan mereka-mereka itu untuk meneruskan kepemimpinan di daerah ini,” timpal Adul.

Jalannya acara yang dihelat di ballroom Hotel Harris Samarinda berlangsung semarak. Hadir di bangku undangan, Presiden Klub Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, pelatih dan striker Borneo FC Fabio LOpez dan Lerby Eliandri, serta sejumlah tamu dari sponsor serta anggota komunitas yang kompak menggunakan kostum hitam bertuliskan Gibol Sparta.

Menandai dua tahun usianya, prosesi potong tumpeng dilakukan Adul yang memberikan suapan pertama untuk Nabil diikuti kepada seluruh ketua korwil dan tamu sponsor.

Semakin menyemarakkan acara, panitia juga membagikan sejumlah doorprize menarik. Hingga akhirnya di penghujung acara, digelar voting untuk memilih King baru. Hingga akhirnya terpilih Hafid sebagai ketua terpilih untuk periode satu tahun ke depan. Hafid berhasil meraih 50 persen dukungan anggota berbanding 30 persen untuk Adul dan 20 persen memilih Wawan. (adv/rz/upi)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB

Lahan Terbakar, Asap Mengepul Belasan Jam

Rabu, 17 April 2024 | 14:00 WIB

Pom Mini di Balikpapan Mulai Ditertibkan

Rabu, 17 April 2024 | 11:00 WIB
X