Pasien Covid-19 di Palangka Raya , 495 Sembuh, 48 Meninggal Dunia

- Selasa, 11 Agustus 2020 | 15:43 WIB
COVID-19 : Satgas Covid-19 melaksanakan swab test di asrama haji, Kota Palangka Raya.(IST/RADAR PALANGKA)
COVID-19 : Satgas Covid-19 melaksanakan swab test di asrama haji, Kota Palangka Raya.(IST/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Jumlah warga Kota Palangka Raya yang terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) semakin melonjak.

Terhitung per Senin (10/8), ada penambahan tujuh orang warga terpapar korona di Kota Palangka Raya, menggenapkan 732 kasus terkonfirmasi, 189 dalam perawatan, 495 sembuh dan satu penambahan kematian hingga berjumlah 48 orang.

Sementara untuk data seluruh Kalteng, tercatat 2.066 kasus dengan penambahan 30 kasus, 506 dalam perawatan, 1.463 sembuh dan 97 nyawa meninggal positif terpapar virus korona.

Kini, berbagai  langkah penanggulangan dan pencegahan pun terus dilakukan pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 82 Tahun 2020.

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin tak memungkiri bahwa penambahan terkonfirmasi positif korona terus meningkat di Palangka Raya. Hal itu karena hasil tracing tim gugus, sekaligus masih belum disiplinnya masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, terutama menjaga jarak, penggunaan masker dan cuci tangan.

“Peningkatan terus terjadi. Itu karena kita telusuri kontak erat dan melalui PCR secara cepat, sehingga diketahui warga terpapar. Disisi lain perlu dicatat, Kalteng dan Palangka Raya masuk dalam standar WHO, yakni pemeriksaan sampel per hari, bisa memeriksa 3.000 sampel. Artinya setiap diperiksa pasti peningkatan ada, makanya terapkan protokol kesehatan,” ujar Fairid.

Fairid menekankan, pemerintah kota selama ini terus bergerak melalui tim, tak hanya melakukan swab gratis dan tracing secara berkelanjutan dan detail, tetapi juga melakukan edukasi tentang bagaimana pentingnya penerapan protokol kesehatan, sebagai salah satu jalan pencegahan penyebaran virus korona.

“Agustus ini bisa meningkat, pemutusan mata rantai tetap berjalan  dan edukasi kepada masyarakat bagaimana kebiasaan baru mematuhi protokol kesehatan. Hal itu terus dilakukan sampai selesai hingga wabah menghilang. Maka itu, masyarakat diminta disiplin dan jalankan secara utuh protokol kesehatan,” papar Fairid.

Fairid menambahkan, kedepan juga ada rencana bahwa lokasi penanganan akan disatukan dan difokuskan di asrama haji. Hal itu sebagai langkah peningkatan dan mempermudah penanganan.

“Pengalihan dari BPSDM ke asrama haji, prinsipnya tidak ada permasalahan dan akan diimplementasikan. Saling mendukung, karena di Palangka Raya ada pemerintah kota dan provinsi dijadikan satu lokasi penanganan Covid-19. Sementara Doris Sylvanus dan RSUD Kalampangan khusus penanganan berat,” pungkasnya. (daq/fm)

 

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X