UTAMA | PONTIANAK | KRIMINAL | DAERAH

UTAMA

Minggu, 17 September 2023 12:54
Harisson: Anggaran Stunting Jangan Habis Digunakan Hanya untuk Rapat
Harisson, Pj Gubernur Kalbar (Shando Safela)

PENJABAT (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson meminta anggaran penanganan percepatan penurunan stunting benar-benar digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang menyentuh masyarakat secara langsung. Terutama pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) baik tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

Anggaran yang digunakan kata dia, harus berfokus langsung pada aksi yang menyentuh ibu hamil, ibu menyusui, remaja putri dan bayi di bawah dua tahun (baduta), serta lainnya. Sementara untuk rapat-rapat yang dapat menghabiskan anggaran, ia minta dikurangi, atau bahkan, jika tidak mendesak, tak perlu lagi dilaksanakan.

"Setop dulu kita menghabiskan anggaran untuk rapat-rapat, kadang-kadang rapat ini menghabiskan banyak dana tapi setelah itu mereka malah lupa dengan apa yang harus dikerjakan,” ungkapnya.

Hal tersebut diungkapkan Harisson mengingat berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 angka stunting Kalbar masih sebesar 27,8 persen. Meski angka tersebut telah turun dua persen jika dibanding 2021, namun menurutnya Kalbar masih perlu bekerja keras untuk mengejar target Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yakni di angka 14 persen pada 2024 mendatang. "Seluruh perangkat daerah di Kalbar perlu untuk bersama-sama keroyokan turun langsung ke masyarakat,” harapnya.

Harisson menyarankan jika memang harus menggelar rapat-rapat, maka lebih baik menggunakan sistem online agar lebih efisien. Sehingga aksi-aksi turun langsung ke tengah masyarakat bisa semakin banyak dilakukan. 

Terutama menyasar pos pelayanan terpadu (posyandu) dengan menerapkan pola pentahelix. "Kita harus benar-benar keroyokan dengan memanfaatkan pendanaan dari pemerintah itu seefisien dan seefektif mungkin,” ujarnya. 

Dirinya mengungkapkan program penanganan stunting harus langsung menyasar ke posyandu-posyadu. Misalnya mengajarkan ibu-ibu cara memasak dan menyiapkan makanan yang menjadi asupan untuk bayi.

Maupun makanan untuk ibu hamil agar tetap mempunyai gizi yang baik. Dengan demikian diharapkan nantinya bayi yang dikandung ibu tersebut tetap dalam keadaan sehat. Kemudian bisa melahirkan dalam keadaan sehat dan tidak mengalami anemia. 

"Lalu ibu hamil dapat menyusui balitanya dengan baik selama enam bulan asi ekslusif. Kita pantau selama dua tahun, kita harus mengajarkan keluarga terkait pola asuh bagaimana agar mereka benar-benar dapat memberikan makanan yang benar benar bergizi sehingga anak anak kita tidak menjadi stunting,” pungkasnya. (bar)

loading...

BACA JUGA

Senin, 31 Agustus 2015 00:39

Ini Penyebab Mantan Kadispenda Kalbar Tewas

<p>SAMBAS-RK. Kecelakaan maut di Jalan Raya Parit Baru, Desa Parit Baru, Kecamatan Salatiga, Sambas,…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers