UTAMA | PONTIANAK | KRIMINAL | DAERAH

UTAMA

Minggu, 17 September 2023 12:19
Mengenal Topent Sami, Tradisi Pria Dewasa yang Sudah Siap Menikah
TOPENT : Topent Sami menjadi salah satu tradisi masyarakat melayu di Sami yang masih terus dilestarikan. ISTIMEWA

Zaman dulu, tradisi Topent Sami, khas Suku Melayu di Desa Sami, Kecamatan Bonti begitu lekat dengan kehidupan masyarakat. Meski perubahan zaman dan perkembangan teknologi perlahan mengeliminasinya, namun sebagian masyarakat masih berusaha menjaga tradisi ini agar tetap dapat dilihat generasi masa depan. Pontianak Post menyajikan liputannya. 

SUGENG GONDRONG, BONTI

 

TOPENT atau dalam bahasa Indonesia disebut topeng tentu bukan hal yang asing bagi masyarakat. Di sejumlah daerah, topeng kerap dipakai dalam atraksi budaya maupun lainnya. Bahkan, di era modern topeng tidak jarang dijadikan sebagai barang koleksi. Di masyarakat Desa Sami, khususnya masyarakat Melayu zaman dulu, topeng menjadi salah satu bagian dari tradisi yang dikenal dengan nama Topent Sami. Meski budaya ini telah menjadi warisan turun temurun, namun perubahan zaman tak lantas membuatnya mengabadi dengan sendirinya.

Topent Sami yang lekat dengan metode atau cara menemukan jodoh, secara perlahan bergeser nilainya hanya sekedar tradisi atraksi di sejumlah acara resepsi pernikahan. Meski tidak semua nilai-nilai budayanya luntur, tradisi ini kian sulit untuk disaksikan karena sejumlah faktor.

Salah satu tokoh masyarakat Desa Sami, Abang Syafii menjelaskan, tempo dulu, Topent Sami dimaknai sebagai salah satu metode atau cara untuk mencari pasangan hidup oleh para pria jejaka di desa tersebut. Melalui topent tersebut kesempatan bagi seorang pria dewasa dan sudah siap menikah untuk melihat langsung wanita calon idaman hatinya.

"Zaman dahulu kehidupan sosial masyarakat tidak seramai sekarang. Teknologi juga belum canggih seperti saat ini. Bahkan di zaman sekarang tidak sedikit orang-orang yang mendapatkan jodohnya karena kemajuan teknologi yang berkembang pesat," ungkapnya, Kamis (14/9).

Dikatakannya, dahulu, para gadis pingitan tidak dapat bebas keluar rumah. Kemudian, mayoritas pasangan hidup ditentukan oleh orang tua mereka. Para pria dan wanita juga tidak dapat berkomunikasi maupun bertatap muka secara langsung sehingga saat Tradisi Topent itu, seorang pria dapat melihat wajah wanita idamannya. Sementara si wanita hanya dapat melihat pria yang mengenakan topeng.

"Kalau seorang pria telah melihat paras si wanita yang merupakan idamannya, maka hal itu akan disampaikan kepada orang tuanya bahwa dirinya telah melihat wajah wanita idamannya. Setelah dirasa cocok, orang tua pria itu akan datang ke rumah wanita," jelasnya.

Abang Syafii menerangkan di zaman dahulu, syarat utama bagi seorang pria dapat menjadi Topent yakni harus sudah baligh dan siap menikah. Kemudian, pria tersebut juga harus sudah melalui 40 kali Jumat (Salat Jumat) tanpa putus. 

"Itu syarat. Kalau ternyata si pria itu berdusta atau berbohong maka akan ditimpa bala sebagaimana dipercayai oleh masyarakat setempat," ujarnya.

Hingga saat ini, di Sami, Topent Melayu masih terus dijaga agar tetap eksis dalam kehidupan masyarakat. Meskipun diakui, secara fungsi dan nilai sudah mengalami pergeseran dari yang semula sebagai sarana mencari pasangan hidup, saat ini hanya menjadi tradisi hiburan khususnya pada acara malam resepsi pernikahan yang digelar masyarakat.

"Topent Sami ini lazimnya diperagakan oleh pria dewasa pada masyarakat setempat saat itu. Personilnya bisa sampai belasan hingga puluhan orang. Kalau sekarang, Topent ini sudah diperagakan oleh anak-anak dan remaja," katanya.

"Di acara pernikahan warga, para personil Topent biasanya akan membawa perlengkapan berupa ceret atau teko, periuk dan beberapa barang lainnya untuk tempat berbagai makanan dan minuman yang disajikan selama peragaan hadrah.

Tidak jarang personel topeng juga diberikan materi sebagai bentuk terima kasih atas aksi mereka dan nantinya hasil tersebut akan dibagi rata. Dengan hiburan yang disajikan, tradisi ini telah menjadi salah satu ikon Desa Sami yang tak jarang dinantikan aksinya terutama saat acara-acara pernikahan," sambungnya. (*)

loading...

BACA JUGA

Senin, 31 Agustus 2015 00:39

Ini Penyebab Mantan Kadispenda Kalbar Tewas

<p>SAMBAS-RK. Kecelakaan maut di Jalan Raya Parit Baru, Desa Parit Baru, Kecamatan Salatiga, Sambas,…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers