Mulai Makan Korban...!! Gara-gara Lato-Lato Mata Bocah di Kalbar Dioperasi

- Kamis, 12 Januari 2023 | 10:09 WIB

 Lato-lato makan korban. Di Sungai Raya, bola mata seorang anak berusia delapan tahun terluka akibat terkena serpihan permainan Lato-lato. Arfa Naizar mengeluh sakit. Ia tidak bisa melihat. Mata bagian kanan, pelajar kelas tiga SDN 07 Sungai Raya ini mesti dioperasi di RSUD Soedarso. Di Pontianak, dinas pendidikan mengeluarkan imbauan agar pihak sekolah melarang anak-anak bermain lato-lato di sekolah.

Ari Julianto (27), orangtua Arfa Naizar menceritakan, peristiwa terjadi pada Rabu (28/12) sore. Arfa Naizar bermain lato-lato dengan teman sebaya di belakang rumah, Jalan Adisucipto Gang Ponti Nomor 8 Kecamatan Sungai Raya. “Usai bermain, tiba-tiba anak saya (Arfa Naizar) pulang dengan menangis. Awalnya dia tidak mau cerita. Malam hari setelah dibujuk ibunya, dia cerita kalau mata bagian kanan luka terkena pecahan atau serpihan lato-lato sehingga tidak bisa melihat,” ucap Ari Julianto kepada Pontianak Post, Selasa (10/1) di Sungai Raya.

Mengetahui mata kanan Arfa terluka, keesokan hari, Ari bersama istri membawa anaknya berobat ke klinik kesehatan terdekat. “Dari klinik tersebut, saya diarahkan ke dokter THT. Setelah diperiksa sama dokter THT, anak saya dirujuk untuk mendapatkan tindakan operasi di bola mata bagian kanan,” jelasnya. 

“Setelah masuk rumah sakit, langsung operasi. Ada sobekan di bola mata bagian kanan terkena serpihan lato-lato. Ada sekitar lima jahitan,” tambah Ari.

Setelah dioperasi, Ari melanjutkan, Arfa Naizar mendapatkan perawatan sekitar dua malam. “Alhamdulillah, kini penglihatan anak saya secara berangsur pulih. Insya Allah, kalau tidak ada halangan dalam waktu dekat, kami mau konsultasi lagi ke dokter untuk memastikan kondisi mata anak saya tidak ada masalah dan dalam kondisi sehat,” ungkapnya. 

Kendati kondisi mata Arfa sudah kembali pulih, Ari memetik hikmah dari musibah tersebut. Ia bersama istri mesti berhati-hati dan teliti untuk memberikan permainan dalam jenis apapun kepada anak.

“Setelah peristiwa itu, saya tidak izinkan lagi anak bermain lato-lato. Untuk permainan lain, akan selalu kami pantau. Kami tidak tahu, potensi yang bisa membuat bahaya dari permainan yang diberikan pada anak-anak,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Marijan mengaku telah mendatangi rumah Arfa Naizar untuk memastikan kesehatan pelajar kelas tiga SDN 07 Sungai Raya tersebut. Saat ini, kata Marijan, korban telah memasuki masa pemulihan. Pihaknya melakukan pemantauan untuk mengetahui perkembangan korban. Namun ada beberapa obat yang harus menggunakan resep dokter dan tidak bisa melalui anggaran BPJS. Maka dari itu pihaknya mencoba memberikan anggaran guna memenuhi kebutuhan obat yang diperlukan.

“Saat ini kami pantau, Arfa Naizar ini kondisinya sudah mulai pulih dan sudah bisa bermain namun pandangannya masih kabur. Kami memantau setiap harinya agar perawatan itu bisa dilakukan oleh Puskesmas maupun rumah sakit yang ada di Kubu raya,” ungkapnya.

Agar kejadian serupa tidak kembali terulang, Marijan mengimbau orang tua selalu mengawasi anak-anak saat bermain.

“Karena saat ini sepertinya lagi musim lato-lato, kami imbau kepada setiap orang tua yang anaknya suka main lato-lato untuk selalu diawasi. Karena kita juga tidak tahu standar lato-lato ini ada SNI atau tidaknya. Pilihan lain, bisa saja orang tua bisa mengarakan anak-anaknya untuk memilih permainan yang lebih aman dan tidak membahayakan,” pungkas Marijan. 

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengimbau setiap orang tua untuk mengawasi anak-anaknya saat bermain.

“Nanti akan kami keluarkan surat edaran agar anak-anak tidak membawa lato-lato atau mainan serupa ke sekolah karena berpotensi mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah,” jelas Muda.

Dinas Pendidikan Kota Pontianak melarang peserta didik membawa mainan lato-lato di sekolah. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Sri Juniarti. Sri menjelaskan larangan itu sudah disampaikan ke sebagian besar sekola di Kota Pontianak. Pihaknya sudah mengumumkan larangan itu, Senin malam. Larangan itu berlaku untuk sekolah swasta maupun negeri.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB
X