Belasan Anak Punk di Kabupaten Ini Dapat Pembinaan

- Kamis, 28 Juli 2022 | 14:49 WIB
BINA: Sejumlah Polres Kubu Raya melakukan pembinaan terhadap anak punk dibeberapa titik kawasan Sungai Raya. ISTIMEWA
BINA: Sejumlah Polres Kubu Raya melakukan pembinaan terhadap anak punk dibeberapa titik kawasan Sungai Raya. ISTIMEWA

 Belasan pemuda tuna karya dan tuna wisma yang menyebut dirinya sebagai “anak punk” di sekitar kawasan Jalan Alianyang, Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya, Rabu (27/7) mendapatkan pembinaan dari sejumlah Personel Polres Kubu Raya.

Personel Satbinmas Polres Kubu Raya, Aipda Wangsit mengutarakan saat patrol bersama sejumlah rekan-rekannya, dirinya melihat sekelompok anak punk yang sedang berkumpul disalah tak jauh dari salah satu ruko simpang empat di kawasan Jalan Alianyang Desa Kapur. Setelah melakukan pendekatan persuasif, Wangsit bersama sejumlah personel Polres Kubu Raya lainnya pun tampak berbincang akrab dengan anak-anak punk dengan vespa tua dan kumuh.

Saat disambangi, Wangsit melihat wajak anak-anak  punk tersebut tampak kusut, berpakaian lusuh dan seluruh badan mereka penuh tato. “Saat kami ajak ngobrol, mereka (anak punk) ini mengaku lebih memilih hidup dijalan dari pada bersekolah. Tentunya hal ini memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya baik orang tua, pihak keluarga ataupun pemerintah,” ujarnya disela-sela Patroli Cipta Kondisi Situasi Kamtibmas, Rabu (27/7) di Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya.

Tidak hanya lebih memilih hidup di jalan, dalam kesehariannya, lanjut Wangsit, anak-anak punk tersebut kerap tertuduh mengkonsumsi narkoba, minuman beralkohol sehingga dikhawatirkan mengganggu ketertiban umum.

“Upaya merangkul, pembinaan dan penertiban yang kami lakukan terhadap anak-anak punk ini merupakan salah satu upaya menciptakan suasana aman, tertib dan kondusif di masyarakat. di sisi lain kami juga berharap dengan pembinaan yang diberikan anak-anak punk ini bisa lebih sadar untuk kembali ke rumah keluarga masing-masing dan menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan,” ucapnya.

“Dikesempatan yang sama, kami juga ajak anak-anak punk ini bicara sambil memberikan pandangan hidup kedepannya, kami mengajak untuk hidup normal sebagaimana mestinya dimana usia mereka adalah usia anak yang harusnya menuntut ilmu atau sekolah. Semoga sajalah mereka bisa sadar akan pentingnya pendidikan,” tambah Aipda Wangsit. 

Tidak hanya berasal dari Kota Pontianak dan sekitarnya, kata Aipda Wangsit, 17 orang anak punk tersebut juga ada yang berasal dari Pulau Jawa, Banjar masin, Sanggau, Putusibau dan kurang lebih dua minggu berada di Kabupaten Kubu Raya.

“Mereka ini sudah lama meninggalakan rumah dan keluarganya, dan mereka selalu berpindah pindah tempat,” terangnya.

Sementara itu, Kasat Binmas Polres Kubu Raya, AKP Reflen Nainggolan menambahkan upaya pembinaan terhadap anak-anal punk tersebut dilakukan secara rutin untuk mencegah gangguan kamtibmas yang timbul terutama street crime

“Kegiatan pembinaan ini kami lakukan untuk mencegah gangguan kamtibmas, diharpkan anak-anak ini yang menamakan dirinya anak punk tersebut  untuk dapat kembali ke daerah asalnya karena mereka berasal dari luar dan Provinsi Kalimantan Barat dan diharapkan dinas terkait untuk dapat melakukan pembinaan dan memberikan keterampilan agar anak punk ini punya pengetahuan,” ucap Reflen Nainggolan. (ash)

 

 
 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB

Ismail Jadi Pj Bupati Mempawah, Gantikan Herlina

Minggu, 7 April 2024 | 11:15 WIB
X