Wakil Bupati Melawi Kluisen mengatakan terdapat 15 wilayah penyumbang stunting di daerahnya dengan angka 37,2 persen. Faktor kurangnya asupan gizi akibat daerah-daerah penyumbang stunting sulit diakses transportasi menjadi persoalan yang betul-betul harus diseriusi bersama.
Menurut Kluisen keterlambatan berpikir pada umumnya disebabkan karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
“Ini yang menjadi persoalan di masyarakat mengingat transportasi agak susah, makanan yang bergizi sangat sulit didapat terutama di daerah stuntingnya tinggi,” kata Wabup Melawi.
Dari datanya angka stunting di Melawi tembus 37,2 persen. Agar kasus stunting bisa turun, butuh kerja bersama. Angka ini besar dan jangan dianggap sepele.
Oleh sebab itu iapun mengajak semua pihak komitmen dalam upaya menurunkan angka stunting. Karena stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan pada anak dan cara berpikir, tetapi bisa mempengaruhi potensi generasi penerus dalam berkarya dan bekerja sehingga berdampak pada perekonomian dan kemajuan daerah dimasa depan.(iza)