RTH dan Taman Kota, Wajah Gembira Masyarakat Pontianak

- Minggu, 20 Maret 2022 | 14:14 WIB
TAMAN CATUR: Masyarakat saat beraktivitas di Taman Catur di kawasan Bundaran Degulis. Fasilitas ruang terbuka begitu ramai dikunjungi warga sebagai sarana rekreasi di kota ini.
TAMAN CATUR: Masyarakat saat beraktivitas di Taman Catur di kawasan Bundaran Degulis. Fasilitas ruang terbuka begitu ramai dikunjungi warga sebagai sarana rekreasi di kota ini.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak gencar menyulap lahan fasilitas umum yang awalnya semak belukar menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan taman-taman. Lokasi RTH dan taman itu kini menjadi landmark baru bagi warga perkotaan. Sekarang keberadaan RTH dan taman itu mampu menjadi pelipur di tengah sibuknya aktivitas warga perkotaan.

MIRZA A. MUIN, Pontianak

TAMAN Sepeda dan Taman Teras Parit Nanas di tepi Sungai Landak merupakan dua destinasi baru selain proyek multiyears waterfront city yang sudah dikerjakan selama beberapa tahun oleh Pemkot. 

Kini keberadaan tiga lokasi baru ini mampu menjadi daya tarik untuk masyarakat datang ke sana sekadar melepas lelah usai bekerja seharian. Bahkan di lokasi ini utamanya di hari-hari libur menjadi tempat pilihan para keluarga yang ingin menghabiskan waktu, namun tidak keluar uang yang banyak.

Di lokasi-lokasi ini mereka bisa berswafoto. Selain itu juga menjadi destinasi baru orang-orang yang senang olahraga. Di Taman Sepeda malah aktivitas keramaian di sana bisa berlangsung hingga malam hari. Wali Kota (Wako) Pontianak Edi Rusdi Kamtono benar-benar memaksimalkan ruang fasum yang tadinya semak belukar menjadi lokasi strategis buat dikunjungi masyarakat.

Pemkot pun kini tengah membangun sebuah taman. Namanya Taman Labirin. Lokasinya tepat di samping Jalan Letkol Soegiono, Kecamatan Pontianak Selatan. Masih menyatu dengan boster milik PDAM Tirta Khatulistiwa.

Edi melihat, lokasi tersebut masih miliki space untuk dikembangkan menjadi sebuah taman cantik. Alhasil, di akhir tahun lalu, ia pun mengebut pengerjaannya. Semak belukar yang dulunya ditumbuhi ilalang, perlahan sudah mulai tampak taman.

Beberapa bulan lalu, di lokasi itu juga ia tanami pohon durian. Jika sudah besar dan berbuah, harapan dia bisa dipanen dan dimakan pengunjung secara gratis.

Keberadaan Taman Labirin dibuat juga sebagai upaya mengungkit program UMKM yang berjualan di tepian Jalan Letkol Soegiono. Ia percaya dengan adanya taman, mampu menjadi magnet buat meramaikan pusat perekonomian baru di Jalan Letkol Soegiono. Sama dengan Taman Akcaya yang lebih dulu menjadi penghidupan pedagang kaki lima.

Wako mengungkap, total di enam kecamatan terdapat 115 taman dengan total luasan lahan 143.210,10 meter persegi. “Kita juga miliki masterplan ruang publik,” ujar Edi kepada Pontianak Post, Sabtu (19/3).

Rencana akan ada penambahan RTH dan taman yang akan kembali dibangun. Salah satunya rencana Taman Burung. Lokasinya tepat di belakang Kolam Renang Ampera. Di lokasi itu, Pemkot Pontianak masih menyisakan beberapa hektare lahan yang akan disulap sebagai ruang baru bagi masyarakat.

Dia berharap rencana dengan rujukan masterplan kota tak mengalami kendala. Persoalan utama, diakui dia, tentu ada dianggaran. Sebab 2 tahun ini Pemkot masih berjuang menghadapi belenggu virus Covid-19. Sehingga alokasi anggaran yang sudah terprogram banyak dialihkan buat penanganan pandemi tersebut.

Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin melihat keberadaan Ruang Terbuka Hijau dan taman berimbas baik, sebab ruang baru ini semakin ramai dikunjungi masyarakat. “Keberadaan RTH dan taman semoga memicu naiknya Indeks Kebahagian Manusia,” ujarnya.

Selain ramai pengunjung, keberadaan RTH dan taman, menurut dia, juga mampu memberikan peluang usaha baru bagi pelaku UMKM. Dia mencontohkan Taman Sepeda. Tak jauh dari Auditorium Untan, kini banyak tumbuh pedagang kaki lima berjualan di sana. “Sebetulnya ini bagus,” nilai dia. Namun agar lebih rapi dan tak terkesan kumuh, para pedagang kaki lima ini, menurut dia, hendaknya harus ditata. “Ini menjadi PR Pemkot Pontianak, bagaimana dalam satu kawasan taman dapat ramai, memiliki fasilitas jual beli dan penataan parkir tetap rapi terjaga,” kata dia.

Kemudian ia melanjutkan total RTH dan Taman di enam kecamatan berjumlah 115 buah. Angka RTH dan taman ini, menurut dia, masih didominasi di wilayah Kecamatan Pontianak Kota, Selatan, dan Tenggara.

Yang menjadi pekerjaan rumah Wali Kota, diharapkan dia, bagaimana agar ke depan pembangunan lokasi RTH atau taman bisa dibangun di wilayah Pontianak Utara dan Pontianak Timur. Kata Satar, sapaan karibnya, perbatasan kabupaten/kota jika masih miliki lahan juga boleh disulap menjadi RTH atau taman. Dengan demikian, harapan dia, masyarakat semakin banyak pilihan untuk bersantai, sehingga tak bertumpu di satu tempat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB
X