Stok Migor di Swalayan Pontianak Kosong, Masih Tahap Penyesuaian Harga

- Sabtu, 19 Maret 2022 | 12:17 WIB
Stok minyak goreng di beberapa swalayan Pontianak masih kosong. (IST)
Stok minyak goreng di beberapa swalayan Pontianak masih kosong. (IST)

 Setelah dicabutnya kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng (migor) oleh pemerintah pusat, sejumlah swalayan di Kota Pontianak mulai menyesuaikan harga. Namun demikian, hingga saat ini stok migor di sejumlah supermarket masih kosong.

Salah satunya di Mitra Anda Pontianak. Swalayan yang terletak di Sungai Jawi, Pontianak Barat ini harus kembali memasang tanda berupa tulisan ‘Stok Minyak Lagi Kosong’ di rak.

Susiana, Store Manajer Mitra Anda Pontianak mengatakan kekosongan stok migor ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Menurutnya, hal itu disebabkan karena belum masuknya suplai dari distributor.  “Kami sudah mulai menyesuaikan harga sambil menunggu ketersediaan minyak goreng dari distributor,” katanya.

Menurut dia, hingga hari ini baru ada tiga merek migor yang sudah disesuaikan harga usai pencabutan HET oleh pemerintah.

“Baru tiga merek yang sudah masuk dengan kesesuaian harga. Minyak goreng kemasan premium misalnya, Rp.21.500 hingga Rp.22.600. Tergantung merek,” katanya. Susiana menyebutkan, jika nanti stok sudah ada maka akan langsung dipajang di rak. Namun demikian, pihaknya masih akan menerapkan batasan jumlah yang bisa dibeli oleh masyarakat. “Sesuai ketentuan pemerintah, satu orang hanya bisa membeli dua liter,” jelasnya.

Sementara itu, Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperidag ESDM) Provinsi Kalbar mendorong distributor untuk segera mensuplai minyak goreng ke provinsi yang memiliki 14 kabupaten/kota ini.

“Terkait dengan migor premium saya sudah minta Kementerian juga mendorong distributor minyak goreng untuk segera suplai minyak goreng ke Kalbar. Di Kalbar juga ada minyak goreng premium dengan merek tertentu tetapi untuk memenuhi kebutuhan mungkin tidak cukup,” ujar Kadisperindag ESDM Kalbar Syarif Kamaruzaman di Pontianak, Kamis.

Ia juga menjelaskan sejauh ini ada beberapa alasan yang disampaikan pihak distributor masih belum mensuplai minyak goreng yakni kendala Covid-19. Ada Anak Buah Kapal (ABK) yang terpapar Covid -19 sehingga menyebabkan kapal tidak bisa berangkat.

“Itu alasan dari mereka tetapi tetap kita tunggu dan terus koordinasi secara efektif bagaimana ketersediaan bahan pokok ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dalam rangka hari besar keagamaan,”ucapnya.

Sementara itu, ia menyebutkan rapat koordinasi juga akan dilaksanakan dengan para produsen, distributor dan pelaku usaha untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok penting. “Nanti juga akan dibahas terkait kestabilan harga yang sekarang lagi maraknya harga minyak goreng,”ujarnya

Ia juga telah mendampingi Kapolda, Kapolri, dan Menteri Perdagangan untuk melakukan video conference terkait Sidak bersama Kapolda rombongan GPU Polda dan Sekda Kalbar. “Terkait pembahasan nantinya yaitu beberapa titik terkait minyak goreng dan distributornya,”ucapnya.

Dilihat dari neraca perdagangan kebutuhan konsumsi minyak masyarakat Kalbar dengan rasio jumlah penduduk sekitar 0,76 liter untuk ketersediaan minyak itu cukup, akan tetapi karena kepanikan masyarakat jadi pihaknya meminta pihak Kementerian segera suplai minyak goreng ke Kalbar.

“Sekarang pemerintah terbaru sudah menetapkan kebijakan karena kondisi keekonomian untuk harga minyak mungkin akan berubah dari harga yang ditetapkan sebelumnya,” ucapnya.

Sebelumnya, Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Suryanbodo Asmoro mengatakan, penyebab kelangkaan migor di Kalbar disebabkan oleh panic buying. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak panik lantaran stok migor di Kalbar tercukupi.

Pihaknya juga telah melakukan pengecekan produksi dan distribusi  migor di PT. Wilmar Cahaya Indonesia, sebagai satu-satunya produsen migor di Kalbar. Dikatakan Suryanbodo, saat ini produksi migor PT. Wilmar mencapai 500 ton per hari. Dari total produksi tersebut, 70 persen dipasok untuk kebutuhan lokal Kalbar.

Senada diungkapkan Kepala Cabang PT. Wilmar Cahaya Indonesia Pontianak, Muhammad Erwin. Menurut Erwin, PT. Wilmar mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk mengisi kekosongan migor di Kalbar, sehingga bisa mengatasi kelangkaan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X