Setelah dicabutnya kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng (migor) oleh pemerintah pusat, sejumlah swalayan di Kota Pontianak mulai menyesuaikan harga. Namun demikian, hingga saat ini stok migor di sejumlah supermarket masih kosong.
Salah satunya di Mitra Anda Pontianak. Swalayan yang terletak di Sungai Jawi, Pontianak Barat ini harus kembali memasang tanda berupa tulisan ‘Stok Minyak Lagi Kosong’ di rak.
Susiana, Store Manajer Mitra Anda Pontianak mengatakan kekosongan stok migor ini sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Menurutnya, hal itu disebabkan karena belum masuknya suplai dari distributor. “Kami sudah mulai menyesuaikan harga sambil menunggu ketersediaan minyak goreng dari distributor,” katanya.
Menurut dia, hingga hari ini baru ada tiga merek migor yang sudah disesuaikan harga usai pencabutan HET oleh pemerintah.
“Baru tiga merek yang sudah masuk dengan kesesuaian harga. Minyak goreng kemasan premium misalnya, Rp.21.500 hingga Rp.22.600. Tergantung merek,” katanya. Susiana menyebutkan, jika nanti stok sudah ada maka akan langsung dipajang di rak. Namun demikian, pihaknya masih akan menerapkan batasan jumlah yang bisa dibeli oleh masyarakat. “Sesuai ketentuan pemerintah, satu orang hanya bisa membeli dua liter,” jelasnya.
Sementara itu, Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperidag ESDM) Provinsi Kalbar mendorong distributor untuk segera mensuplai minyak goreng ke provinsi yang memiliki 14 kabupaten/kota ini.
“Terkait dengan migor premium saya sudah minta Kementerian juga mendorong distributor minyak goreng untuk segera suplai minyak goreng ke Kalbar. Di Kalbar juga ada minyak goreng premium dengan merek tertentu tetapi untuk memenuhi kebutuhan mungkin tidak cukup,” ujar Kadisperindag ESDM Kalbar Syarif Kamaruzaman di Pontianak, Kamis.
“Itu alasan dari mereka tetapi tetap kita tunggu dan terus koordinasi secara efektif bagaimana ketersediaan bahan pokok ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dalam rangka hari besar keagamaan,”ucapnya.
Sementara itu, ia menyebutkan rapat koordinasi juga akan dilaksanakan dengan para produsen, distributor dan pelaku usaha untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok penting. “Nanti juga akan dibahas terkait kestabilan harga yang sekarang lagi maraknya harga minyak goreng,”ujarnya
Ia juga telah mendampingi Kapolda, Kapolri, dan Menteri Perdagangan untuk melakukan video conference terkait Sidak bersama Kapolda rombongan GPU Polda dan Sekda Kalbar. “Terkait pembahasan nantinya yaitu beberapa titik terkait minyak goreng dan distributornya,”ucapnya.
Dilihat dari neraca perdagangan kebutuhan konsumsi minyak masyarakat Kalbar dengan rasio jumlah penduduk sekitar 0,76 liter untuk ketersediaan minyak itu cukup, akan tetapi karena kepanikan masyarakat jadi pihaknya meminta pihak Kementerian segera suplai minyak goreng ke Kalbar.
“Sekarang pemerintah terbaru sudah menetapkan kebijakan karena kondisi keekonomian untuk harga minyak mungkin akan berubah dari harga yang ditetapkan sebelumnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Suryanbodo Asmoro mengatakan, penyebab kelangkaan migor di Kalbar disebabkan oleh panic buying. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak panik lantaran stok migor di Kalbar tercukupi.
Senada diungkapkan Kepala Cabang PT. Wilmar Cahaya Indonesia Pontianak, Muhammad Erwin. Menurut Erwin, PT. Wilmar mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk mengisi kekosongan migor di Kalbar, sehingga bisa mengatasi kelangkaan.