Bripka Mernawati, Polwan Singkawang yang Viral Sosialisasi Pakai Bahasa Kek

- Jumat, 21 Januari 2022 | 12:43 WIB
Bripka Mernawati saat sosialisasi menggunakan bahasa Kek. (IST)
Bripka Mernawati saat sosialisasi menggunakan bahasa Kek. (IST)

Bripka Mernawati, polisi wanita (Polwan) yang bertugas di Bagian Administrasi Satbinmas Polres Singkawang viral di media sosial. Pasalnya, ia mengedukasi masyarakat tentang vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan bahasa Kek (Tionghoa).

PEREMPUAN kelahiran tahun 1985 ini sudah beberapa kali menggunakan bahasa Kek sewaktu memberikan sosialisasi ke masyarakat Kota Singkawang agar mau divaksin. Hal ini dilakukannya guna menyukseskan program pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

“Saya sebenarnya dari kecil sudah tahu bahasa Kek, karena memang ibu saya orang Tionghoa dan bapak saya Jawa,” kata Bripka Mernawati, saat ditemui di Mapolres Singkawang, Sabtu (15/1). Sehari-hari, dia bersama ibunya selalu menggunakan bahasa Kek di rumah, sehingga wajar kalau dirinya memang mahir berbahasa Kek.

Dengan kepandaian itulah, Bripka Mernawati pun mencoba untuk mengedukasi masyarakat Kota Singkawang khususnya warga Tionghoa agar mereka (terutama yang sudah lanjut usia) mengerti dan paham dengan imbauan yang disampaikan.

“Hasilnya mereka (para orang tua dari kalangan Tionghoa) sangat antusias mengikuti vaksinasi yang digelar Polres Singkawang dalam empat hari ini. Saya berharap capaian vaksinasi bisa meningkat di Singkawang,” tuturnya. 

Menurut Mernawati, cukup banyak orang tua dari kalangan Tionghoa yang kurang mengerti bahasa Indonesia. Mereka baru mengerti jika sosialisasi disampaikan dengan bahasa Kek. “Mengingat di Singkawang ini mayoritas orang Tionghoa, sehingga sewaktu sosialisasi saya coba menggunakan bahasa Kek. Tak disangka banyak dari mereka yang datang ke Mapolres untuk mengikuti vaksinasi,” ungkapnya.

Melihat kondisi itu, dirinya berjanji akan terus melakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa Kek khususnya kepada masyarakat Tionghoa yang berada di pinggiran kota.

“Mengenai pro kontra di media sosial biarkan saja, karena saya memang mengambil dari sisi positifnya saja, dengan tujuan agar orang tua dari kalangan Tionghoa yang tidak mengerti bahasa Indonesia, bisa mengerti dengan bahasa yang kita sampaikan,” katanya.

Selama ini, sasaran sosialisasi baru sebatas di tengah kota, seperti Pasar Turi, Jalan Sama-Sama dan Jalan Raya Sakok. “Ke depan akan kita sasar ke daerah-daerah pelosok yang memang banyak warga Tionghoanya,” jelasnya.

Kasat Binmas Polres Singkawang Iptu Supiyanto mengatakan, masyarakat Singkawang memang heterogen. Kebetulan mayoritas merupakan Suku Tionghoa. Karena itulah, pihaknya mengambil langkah terobosan dengan melakukan sosialisasi berbahasa Kek, khususnya di tempat-tempat yang mayoritas dihuni warga Tionghoa.

Dengan ini diharapkan dapat menggugah orang-orang tua dari kalangan Tionghoa agar mau mengikuti vaksinasi secara masif. Karena vaksinasi sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19.

“Secara kebetulan, ada anggota kita yang bisa berbahasa Kek akhirnya kita lakukan sosialisasi dengan menggunakan bahasa itu ke masyarakat Tionghoa,” ujarnya. Hasilnya, memang ada peningkatan sewaktu dilakukan vaksinasi. Untuk warga yang tidak bisa datang ke sentra vaksinasi, pihaknya memberikan layanan antarjemput secara gratis. “Mudah-mudahan apa yang kami lakukan dengan inovasi ini bisa mempercepat capaian target vaksinasi di Kota Singkawang,” harapnya.(ant)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X