TERPUKUL BANGET..!! Pariwisata Kalbar Masih Berat, Wisman Cuma Lima Orang

- Rabu, 12 Januari 2022 | 00:24 WIB
Salah satu wisata di Kalbar
Salah satu wisata di Kalbar

Tidak seperti lini-lini ekonomi di Kalimantan Barat lain yang mulai bangkit, sektor pariwisata masih lesu. Ketua asosiasi perjalanan wisata (Asita) Kalbar Ivan Ronaldo Barus menyebut, kasus Covid-19 yang rendah, melonggarnya aturan transportasi udara, dan menurunnya harga PCR/antigen memang membuat pariwisata nasional tumbuh. Namun belum sepenuhnya dirasakan oleh para pelaku jasa perjalanan wisata di Kalbar.

“Angka perjalanan outbond atau orang Kalbar yang berwisata ke luar  memang meningkat, terutama pada liburan akhir tahun ini. Tujuan paling banyak ke Jakarta, Jogjakarta, dan Bandung. Tetapi angka inbond masih belum membaik sepenuhnya,” ungkap dia kepada Pontianak Post. 

Bahkan untuk angka kunjungan wisatawan mancanegara masih belum ada tanta-tanda membaik. Menurut Ivan, wisatawan Kalbar didominasi oleh mereka yang datang lewat pintu perbatasan seperti Entikong dan Aruk. Namun kedua pintu perbatasan itu masih ditutup hingga sekarang.

“Untuk turis asing yang ke Kalbar selama ini memang paling banyak warga negara Malaysia. Makanya kita sangat bergantung pada pintu perbatasan,” sebut Ivan.

Namun, kata dia, bukan berarti pihaknya berpangku tangan dan menerima nasib begitu saja. Menurutnya masih ada celah pasar terutama dari wisatawan lokal. Oleh sebab itu Asita saat ini menggencarkan promosi wisata lokal.

“Sejak pandemi Covid-19 melanda, wisata lokal dengan jumlah rombongan terbatas menjadi pilihan.  Tren saat ini orang menghindari mass tourism.  Transportasi juga dibatasi, sehingga wisata lokal yang dengan jumlah orang tidak terlalu tamai jadi pilihan utama,” ujar dia.

Hanya saja, lanjut Ivan, perlu inovasi dan penyegaran paket-paket wisata baru agar pariwisata lokal kembali bergairah. Pasalnya warga lokal sudah familiar dengan destinasi wisata di daerahnya masing-masing, sehingga antusiasmenya untuk berkunjung kembali tak terlalu besar. Oleh sebab itu perlu ada atraksi dan kemasan baru agar mereka mau datang.

Pihaknya sendiri sudah merancang berbagai produk inovasi berkonten lokal sejak tahun lalu. Karena saat ini Kalbar tidak mungkin bisa mengandalkan wisatawan domestik ataupun turis asing. Namun sejauh ini progres dari program tersebut belum tampak. Hal ini, kata dia, disebabkan oleh datangnya pandemi gelombang kedua pada pertengan tahun lalu. Sementara pada akhir tahun, cuaca buruh dan sejumlah bencana banjir menerjang Kalbar.

“Banyak daerah yang banjir, termasuk tempat-tempat wisatanya. Sehingga program wisata lokal kita juga terhambat. Tahun ini kami berharap lebih bayak lagi paket-paket wisata lokal yang dibuat kawan-kawan di Asita. Saya juga mengajak masyarakat Kalbar untuk menggalakkan wisata lokal. Masih banyak daerah di Kalbar yang belum belum dieksplor. Kita punya banyak wisata alam dan budaya alam yang unik dan tidak kalah dari daerah lain,” sebut dia.

Keluhan Ivan sejalan dengan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik. Pada November 2021 misalnya, hanya ada 5 kunjungan wisatawan mancanegara ke Kalimantan Barat. Sementara pada bulan Oktober 2021 hanya ada 1 kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk Aruk. Sedangkan pada pintu masuk Nanga Badau, Jagoi Babang maupun jalur udara Supadio tidak ada kunjungan wisman.

“Hal ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih belum mereda,” ujar Kepala BPS Kalbar, Moh Wahyu Yulianto, kemarin.

Secara umum, pola kedatangan wisatawan mancanegara ke Kalimantan Barat pada tahun 2019 sampai dengan 2021 mengalami perubahan secara signifikan. Pada tahun 2019, tingkat kedatangan wisatawan mancanegara tercatat tinggi pada Bulan Maret, Juni, Agustus, Desember, dan berada di titik terendah pada Bulan Oktober dengan 5.055 kunjungan.

Pada Januari 2020, kunjungan wisman sempat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Namun, sejak terjadinya pandemi Covid-19, kunjungan wisman ke Kalimantan Barat merosot tajam. Tercatat, sejak Maret 2020 kunjungan wisman mengalami penurunan, bahkan mencapai titik terendah pada bulan Desember 2020. Pada bulan Juni, Agustus, dan September tahun 2021 tidak ada wisman yang berkunjung ke Kalimantan Barat. (ars)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB

Ismail Jadi Pj Bupati Mempawah, Gantikan Herlina

Minggu, 7 April 2024 | 11:15 WIB
X