Gubernur Kalbar Kunjungan Kerja ke Beberapa Wilayah, Pengamat Politik Bilang Begini...

- Selasa, 28 Desember 2021 | 18:07 WIB
Sutarmidji dalam satu kunjungannya.
Sutarmidji dalam satu kunjungannya.

Beberapa bulan menjelang akhir tahun 2021, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mulai aktif melakukan kunjungan kerja (kunker) ke beberapa wilayah di provinsi ini. Setelah akhir November lalu sempat berkantor di wilayah hulu Kalbar, akhir Desember ini, orang nomor satu di Pemprov Kalbar itu kembali melakukan kunker di wilayah pantai utara (pantura) yakni Sambas dan Singkawang. Sebelumnya, pada momen Natal, Midji menyambangi Kabupaten Landak, menemui mantan Gubernur Cornelis dan Bupati Karolin.

Pengamat Politik dari Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Dr Jumadi mengatakan sah-sah saja jika safari Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji ke berbagai daerah sebagai konsolidasi politik. “Sebagai incumbent, sah-sah saja jika menafsirkan seperti itu,” kata Jumadi di Pontianak, dilansir pontianakpost.co.id.

Ia menambahkan di tengah era demokrasi digital hal yang wajar ketika ada penafsiran terhadap aktivitas yang dilakukan kepala daerah.  Bahkan dilanjutkannya hal yang sama juga terjadi pada kepala daerah lain.  Aktivitas-aktivitas yang dilakukannya tentu tidak terlepas dari penafsiran publik. “Sekarang ini jangankan pilkada, pileg dan pilpres lebih awal dari pilkada, orang sudah memberikan tafsir, seperti Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Tengah dan beberapa tokoh politik lainnya,” terang Jumadi.

Namun, lanjut Jumadi, bisa saja kunjungan kerja yang dilakukan Gubernur Sutarmidji ke berbagai daerah ditafsirkan sebagai bentuk safari politik untuk memastikan penyelenggaraan pembangunan bisa berjalan dengan baik. “Itu menjadi bagian dari tanggung jawab sebagai kepala daerah,” ujar dia.

Menurutnya hal ini didukung dari situasi pandemi yang hampir berjalan dua tahun. Selama kurun waktu itu, kepala daerah di Kalimantan Barat termasuk gubernur tidak melakukan kunjungan ke berbagai tempat. “Sah-sah saja jika menafsirkan seperti itu. Saya justru melihat, terlepas ada penafsiran seperti itu atau tidak, hampir dua tahun ini, Pak Midji kurang begitu intens turun ke lapangan karena fokus ke penanganan Covid-19,” terang Jumadi.

Saat situasi pandemi Covid-19 mulai melandai, momentum itu kemudian dimanfaatkan untuk melakukan kunjungan ke berbagai daerah. “Dalam upaya untuk memastikan program pembangunan yang dijanjikan terimplementasi dengan baik di lapangan,” pungkasnya.

Resmikan Jalan hingga Tinjau Vaksinasi

Kemarin di hari kedua kunkernya di Kabupaten Sambas, Midji sapaan karibnya menjalani berbagai agenda yang cukup padat, mulai pagi hingga sore hari. Pagi-pagi sekitar pukul 07.00, ia bersama beberapa kepala perangkat daerah, didampingi Bupati dan Wakil Bupati Sambas sudah berada di Halaman Masjid Jami Al-Muttaqin, Desa Teluk Kembang, Kecamatan Teluk Keramat. 

Agenda pagi itu adalah meresmikan ruas jalan Provinsi Simpang Bantanan I dan Simpang Bantanan II sepanjang 8,8 kilometer. Dua ruas jalan ini merupakan Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar tahun 2021 dan sudah tuntas dikerjakan.

Terkait dua ruas jalan yang sudah mulus itu, Midji meminta Dinas PUPR Kalbar terus menjaganya dengan pemeliharaan rutin. Jika nanti kondisi jalan tersebut sudah ada yang rusak, walaupun sedikit, maka harus cepat diperbaiki. “Jangan sudah rusak parah baru ditangani, jadi terus dipelihara,” pesannya.

Selain ruas jalan tersebut, Midji menyebut beberapa ruas jalan lain hingga ke wilayah Pantai Temajuk, Kecamatan Paloh juga akan terus diperbaiki. Di sisa masa jabatannya yang masih sekitar 22 bulan, ia berharap pembangunan di berbagai sektor bisa dimaksimalkan. “Jadi ini (jalan) berkelanjutan lagi tahun depan, mudah-mudahan di masa jabatan saya sampai tahun anggaran 2023 nanti bisa (tuntas),” ujarnya.

Midji memaparkan panjang jalan provinsi se-Kalbar totalnya ada lebih dari 1.000 kilometer. Dari hitungannya, untuk bisa membuat seluruh jalan itu menjadi kondisi mantap, butuh anggaran mencapai Rp9 triliun. Jika hanya mengandalkan APBD provinsi hal itu tentu akan sulit terpenuhi. Karena dalam satu tahun, kata dia, Pemprov paling mampu menganggarkan sekitar Rp500-600 miliar, khusus untuk jalan.

“Jadi jalan itu rata-rata depannya baru diperbaiki, belum sampai ujung sudah rusak lagi. Tambah lagi kondisi kita ini kalau jalan tak ada saluran, pasti cepat rusak. Karena musuh aspal itu air,” terangnya.

Namun demikian, ia berjanji akan menganggarkan untuk pembangunan jalan semaksimal mungkin. Setiap tahun angkanya juga akan terus ditingkatkan. “Jadi tiap tahun (jalan) kami anggarkan, bukan hanya di sini (Sambas), mudah-mudahan setiap tahun makin banyak,” imbuhnya.  Ia mengatakan, Pemprov berusaha untuk terus memeratakan pembangunan di wilayah Kalbar.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X