Minimalisir Pencurian Buah Sawit, Ini Ritual yang Dilakukan

- Senin, 20 Desember 2021 | 10:28 WIB
RITUAL ADAT. Wabup, Yohanes Ontot saat menghadiri Ritual adat Pencolap Pengkodut di Sekayam. (Istimewa)
RITUAL ADAT. Wabup, Yohanes Ontot saat menghadiri Ritual adat Pencolap Pengkodut di Sekayam. (Istimewa)

Kamis (16/12) , Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot menghadiri Ritual Adat Pencolap Pengkodut di Kantor utama PT. Global Kalimantan Makmur (GKM) di Kecamatan Sekayam. Ritual tersebut untuk menghilangkan niat jahat oleh oknum yang akan merusak hubungan perusahaan, petani mitra dan masyarakat.

“Hari ini kita melakukan ritual adat Pencolap Pengkodut di PT. GKM dengan maksud menghilangkan niat yang tidak baik oleh oknum terhadap perusahaan PT. GKM dan PT. SL serta petani mitra agar tercapai tujuan kita bersama. Ritual ini tentu menjadi prosesi yang sangat sakral karena melibatkan banyak pihak pemangku adat dan juiga disaksikan oleh perusahaan, petani mitra dan perwakilan masyarakat setempat,” ungkap wabup.

Menurutnya, esensi dari kegiatan tersebut adalah sebagai pengingat kepada pihak atau oknum terkait agar tidak melakukan tindakan yang merugikan. Ritual ini tentunya tidak memihak kepada salah satu pihak baik perusahaan maupun petani mitra. Kegiatan ini tentunya menjadi evaluasi bagi perusahaan untuk menganalisa kebutuhan masyarakat sehingga tidak terulang kembali kejadian yang tidak diinginkan.

“Ini bukan hanya ritual untuk sepihak saja, tapi ritual untuk kedua belah pihak mau pihak pengelola perusahaan ataupun pihak petani serta masyarakat yang ada lingkungan sekitar. Kegiatan ini tentu sebuah prosesi yang sangat krusial sebenarnya, artinya kegiatan ini bukan menguntungkan pihak-pihak tertentu tapi harus ada pemahaman kedua belah pihak.

Seperti yang telah dijelaskan oleh perwakilan dari empat DAD Kecamatan tadi yang artinya saya mau tahu juga nanti jika ditemukan ada yang mengambil buah sawit itu siapa pelakunya, darimana oknum tersebut, serta pekerjaan nya apa. Kalau oknum tersebut tertangkap tangan dia sebagai petani tentu lain lagi masalah yang kita hadapi dan jika oknum tersebut bukan pihak petani maka akan beda lagi permaslaahan nya.

Dengan kata lain kita juga menyimpulkan jika oknum yang kedapatan mencuri hasil dari kebun perusahaan ini tentu ada beberapa hal yang pengelola perusahaan tidak penuhi kepada para petani yang menjadi mitra dengan pihak perusahaan. Saya rasa perlu penelusuran akan hal ini karena bisa saja bukan pihak petani yang melakukan tindakan seperti itu, tidak bisa kita generalisasi kan. Begitu juga dengan masyarakat setempat atau masyarakat adat yang bukan sebagai mitra perusahaan ada hal-hal yang belum bisa pihak perusahaan penuhi kebutuhan nya menimbang bahwa perusahaan ini berdiri dan beraktivitas dilingkungan masyarakat setempat terkait misalnya dengan lapangan pekerjaan atau dari sisi ekonominya perlu kita kaji kembali apa saja permasalahan nya,” terang Yohanes Ontot.

Wabup juga mengingatkan kepada pihak perusahaan untuk membentuk tim analisa khusus terkait dengan kebutuhan masyarakat setempat yang tentunya mengeneralisasi semua kalangan sehingga dapat di akomodir. Wakil Bupati Sanggau juga mengingatkan kepada tim tersbut untuk mengkaji ulang dokumen-dokumen mengenai analisis dampak lingkungan, hak-hak petani maupun hak masyarakat setempat sebagai pedoman dalam penangan lingkungan, CSR, pembukaan lapangan kerja yang menyeluruh sehingga dapat meningkatkan perekonomian setempat.

“Pihak perusahaan perlu ada tim analisa khusus terkait kebutuhan masyarakat setempat yang menyentuh secara umum sehingga bisa kita akomodir. Untuk pihak pengelola perusahaan perlu adanya pengkajian juga terhadap dokumen-dokumen mengenai dampak lingkungan, dokumen yang berkaitan dengan hak-hak petani maupun hak-hak masyarakat setempat bisa ditemukan disana jika dipelajari lebih lanjut sehingga kita ada pedoman untuk langkah selanjutnya seperti apa penanganan lingkungan, CSR, tenaga kerja, kearifan lokal, ekonomi masyarakat dan lain sebagainya. Hal-hal tadi merupakan hal pokok yang harus kita pahami betul. Saya kira memang harus ada tim khusus yang memantau, mengevaluasi perilaku kehidupan masyarakat di lingkungan perusahaan secara keseluruhan agar bisa koordinir, pantau dan bina secara baik. Kalau hal-hal ini kita lakukan setidaknya dapat meminimalisir setiap tindakan apapun di lingkup perusahaan mengenai hal-hal pokok tadi. Menjadi seorang pemimpin khususnya pemimpin suatu perusahaan harus paham dirinya, masyarakat yang dipimpin dan situasional sesuai persoalan yang ada sehingga tidak bertindak separatis,” jelasnya.

Wabup berpesan agar apa yang telah dimusywarahkan dan disepakati bersama tadi dapat disosialisaikan secara menyeluruh dan masif sehingga maksud dan tujuan pertemuan tersebut dapat bermanfaat bagi perusahan, petani mitra maupun mayarakat setempat.

Perwakilan dari PT. GKM dan PT. SL, Sahala Pamingotan Siahaan menyampaikan harapannya agar dengan adanya ritual adat tersebut tidak adalagi pencurian baik itu di perusahaan maupun kebun pribadi.

“Dari segi pencapaian produksi, sangat jauh dari harapan bila diukur dari target yang diberikan oleh manajemen perusahaan. Salah satu faktor dari menurunnya pencapaian produksi ini adalah tindak pencurian terhadap hasil panen. Beliau juga berharap bahwa dengan adanya ritual adat tersebut masyarakat adat, karyawan perusahaan dan manajemen perusahaan bisa bersinergi dan lebih baik lagi kedepannya,” harap dia. (sgg)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X