PONTIANAK Tiga hari belakangan dilaporkan genangan atau banjir rob di beberapa wilayah di pesisir barat Kalimantan Barat sudah terjadi. Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, Kabupaten Ketapang, Mempawah, dan Kabupaten Sambas wilayah yang mudah diterpa air pasang surut.
“Sebagian wilayah Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang juga diterpa banjir rob,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Nanang Buchori belum lama ini di Pontianak.
Menurut dia periode pasang air laut maksimum di sekitar Kota Pontianak diprakirakan terjadi pada tanggal 7 sampai 11 Desember 2021. Waktunya diprakirakan dari pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Sementara pasang maksimum ≥ 1,7 meter terjadi di sekitar wilayah Kendawangan, Kabupaten Ketapang. Diprakirakan terjadi hingga tanggal 09 Desember 2021 pukul 10.00 sampai 13.00 WIB.
Diprakirakan hujan dengan intensitas lebat akan kembali dominan terjadi di wilayah Pesisir Barat Kalbar mulai tanggal 9 sampai 15 Desember. Sebarannya terjadi di Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Pontianak, Mempawah, Bengkayang, Singkawang dan Kabupaten Sambas. Untuk Kabupaten Ketapang, Kayong Utara dan Kubu Raya curah hujannya bahkan lebih tinggi dari pada wilayah lain selama periode tersebut.
Nah, wilayah Kalbar bagian tengah hingga timur seperti Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu diprakirakan juga berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang dan lebat. Hanya saja potensi banjir masih kategori rendah. Pasang air laut maksimum dan potensi hujan lebat di pesisir barat Kalbar diprakirakan masih akan berlangsung di pesisir barat Kalbar. Oleh karena itu, BMKG perlu meningkatan kewaspadaan menghadapi potensi terjadinya banjir atau genangan hingga 15 Desember.
Nanang menambahkan untuk cuaca di laut dan perairan sebelah barat Kalbar diprakirakan akan kembali ekstrem mulai tanggal 8-15 Desember. Cuaca ekstrem ini berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, termasuk gelombang tinggi. Pada periode tanggal 7 sampai 10 Desember diprakirakan tinggi gelombang kategori sangat tinggi hingga ekstrem > 4,0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Perairan Utara Kepulauan Natuna.
Sementara untuk tinggi gelombang 2,5 sampai 4,0 meter (kategori tinggi) berpeluang terjadi di Perairan Selatan Kepulauan Anambas, Perairan Selatan Natuna, Perairan Utara Anambas, dan Perairan Barat Kepulauan Natuna. “Juga Perairan Subi, Serasan dan Perairan Singkawang – Sambas bagian utara,” jelasnya. (den)