Peti jenazah alm Pratu Ida Bagus Putu Suwarman, prajurit TNI yang gugur saat menjalankan misi pengamanan helikopter di Bandara Kiwi, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tiba di Pontianak, Rabu (22/9) petang.
Peti jenazah almarhum diterbangkan dari Jakarta menuju Pontianak menggunakan maskapai Lion Air JT 718 dan tiba sekitar pukul 17.10. Setibanya di Pontianak, peti jenazah prajurit Satgas Pamtas RI-Papua Nugini dari Yonif Mekanis 403/WP itu disambut sejumlah anggota TNI Kodam XII Tanjungpura. Sebuah bendera merah putih diselimutkan di atas peti itu sebelum dimasukan ke mobil ambulans.
Selain itu, sebelum diberangkatkan menuju rumah duka, jenazah Pratu Ida Bagus Putu Suwarman dilakukan proses penghormatan tekahir berdasarkan agama Hindu. Yakni Ritual Pitra Yadnya, sebuah ritual untuk menghantarkan roh yang sudah meninggalkan raga.Ritual dipimpin oleh Kasi Rohaniawan Hindu Bintal Kodam XII Tanjungpura, Mayor Inf I Ketut Arnasa. “Setiap kematian kami hantarkan secara adat, untuk agama Hindu, namanya Ritual Pitra Yadnya. Tujuannya agar roh tersebut menuju ke alam nirwana dengan lancar tanpa ada hambatan,” katanya.
Menurutnya, meskipun almarhum bukan anggota Kodam XII Tanjungpura, namun pihaknya memiliki kewajiban secara moral dan keumatan, khususnya Hindu.
“Di mana pun dia bertugas. Ia anggota TNI. Kami memiliki kewajiban secara moral dan keumatan,” lanjutnya. Usai dilakukan penghormatan, peti jenazah dibawa menggunakan ambulans menuju rumah duka, di Ngabang, Kabupaten Landak.Hari ini jenazah dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Ngabang. Dan juga diupacarakan oleh Sulinggih atau Panidita Hindu dari Pontianak.
Pratu Ida Bagus Putu Suwarna merupakan prajurit TNI AD putra daerah Kalimantan Barat. Ia gugur saat kontak senjata antara Satgas Pamtas Yonif 403/WP Pos Kiwirok dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alepki Taplo sekitar pukul sekitar pukul 06.53 WIT.
Prajurit yang tercatat sebagai anggota TNI AD di Satuan Tabakpan 3 RO 1 ton II Kipan B Yonif Mekanis 403/ Wirasada Pratista di Yogyakarta yakni jajaran Korem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro itu meninggal dunia karena terkena tembakan di bagian kepala. (arf)