Terjualnya kopi Kopi Liberika asal Desa Podorukun, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat berhasil menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, dengan harga lelang tertinggi mendekati delapan juta perkilogramnya, Kamis (8/9) di Jakarta. Penerimaan penghargaan tersebut bertepatan dengan acara bincang Kopi KBRI Seoul Coffeeversation virtual yang dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, dengan menampilkan tiga pelaku industri kopi di Indonesia dan Korea Selatan, yaitu PT Selera Indah Perdana (Kopi Presiden) di Jakarta, Ulubelu Coffee di Seoul Korea, Mia Coffee di Busan, bersama tamu istimewa, Ersa Mayori.
Sementara, sebelumnya Kopi Liberika Kayong Utara tembus Rp 8 juta dalam 1 kilogram saat dilakukan lelang oleh Kamus Kopi Indonesia, Steve Hidayat. Dijelaskan dia, kopi tersebut diolah secara berkeadilan, berkelanjutan, dan berkearifan lokal. Sehingga berhasil menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia.
“Kami olah secara khusus. Kopi tersebut kami olah secara berkeadilan, berkelanjutan dan berkearifan lokal. Jadi sejak kami menghubungi Pak Iwan (Kojal) tentang rencana kami untuk membuat paket kopi. Kami melakukan pendekatan dan pemahaman tentang layar belakang dan rencana ke depan dari Pak Iwan (Gusti Iwan Darmawan, Red) dengan kopi Liberika Kayong Utara,” terangnya kepada Pontianak Post.
Steve menjelaskan, piagam MURI diberikan kepada PT Selera Indah Perdana sebagai pengolah kopi Liberika Kayong Utara- Kalimantan dan Steve Hidayat atau Kamus Kopi sebagai Penyelenggara acara Lelang Jual kopi Liberika Kalimantan yang diadakan pada tanggal 23 Juli 2021 lalu. “Piagam MURI diberikan kepada PT Selera Indah Perdana sebagai pengolah kopi Liberika Kayong Utara- Kalimantan dan Steve Hidayat atau Kamus Kopi sebagai Penyelenggara acara Lelang,”jelasnya, kepada Pontianak Post, Kamis (9/9) Menurut dia, Kopi Liberika Kayong Utara sudah terbukti mendapat tempat khusus bukan saja dari kelangkaan jumlahnya, juga dari khususan citra rasanya. Apa lagi, lanjut dia ditambah dengan pengolahan dengan memasukan pemangku kepentingan yang tidak bersuara, banyak pihak yang lebih sadar bahwa produk kopi Liberika Kayong Utara itu berpengaruh besar.
“Kopi Liberika Kayong Utara sudah terbukti mendapat tempat khusus bukan saja dari kelangkaan jumlahnya, juga dari khususan citra rasa nya. Ditambah dengan pengolahan dengan memasukan pemangku kepentingan yang tidak bersuara, banyak pihak yang lebih sadar bahwa produk kopi Liberika Kayong Utara itu berpengaruh besar terhadap masyarakat adat dan ragam hayati di Kalimantan,”tambah Steve.
Steve dalam hal ini menyampaikan terimakasi kepada Pemerintah, semoga saja pemerintah terus mendukung kopi liberika ini, khususnya di Kayong Utara. “Semoga MURI ini juga sebagai tanda Terima kasih bukan saja kepada Para Petani kopi, tetapi juga kepada Pemerintah. Dan semoga Pemerintah dapat terus mendukung kopi Liberika Kalimantan khusus nya Liberika Kayong Utara,”kata dia.
Dilanjutkan dia, kopi liberika asal Kayong Utara ini tidak kalah dengan kopi liberika dari daerah lain. Karena sudah diakui dengan mendapatkan tempat khusus dengan nilai sangat tinggi. Sebab, para pencita kopi di dunia selama ini tahunya kopi luwak Indonesia mendapatkan nilai jual tinggi. Namun sekarang kata dia, liberika Kayong Utara ini sudah menambah keunikan kopi yang ada. (dan)
