Dermaga Senilai Hampir Rp 1 M Itu Roboh Dihantam Tugboat

- Rabu, 8 September 2021 | 11:34 WIB
ROBOH: Dermaga yang roboh akibat tugboat bersandar berjumlah sembilan kapal di Teluk Malano, Kecamatan Simpang Hilir. ISTIMEWA
ROBOH: Dermaga yang roboh akibat tugboat bersandar berjumlah sembilan kapal di Teluk Malano, Kecamatan Simpang Hilir. ISTIMEWA

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kayong Utara akan melakukan kajian teknis atas robohnya dermaga di Simpang Hilir, saat kapal tunda (tugboat) bersandar, Minggu (5/9) malam. Padahal untuk dermaga tersebut belum lama selesai dibangun dengan pagu dana kontrak sebesar Rp906 juta.

Mengani hal ini, Kepala Bidang Prasarana dan Keselamatan, Gunawan Adi S, mengatakan, berdasarakan informasi yang ada, saat kejadian kondisi air sedang pasang dan terjadinya gelombang. Sehingga, lanjut dia, untuk kapal yang bersadar lebih dari tiga kapal tersebut merobohkan dermaga yang ada.

“Dari Dishub sedang melakukan kajian teknis berdasarkan hasil investigasi di lapangan. Informasi yang ada saat kejadian angin kencang, air pasang, kapal yang menambat di dermaga itu terdapat sembilan tugboat. Artinya lebih dari tiga kapal, membuat dermaga itu tertarik dan roboh. Dermaga tersebut dibangun dengan anggaran kontrak Rp906 juta,” kata dia, Selasa (7/9) di Sukadana.

Berkaitan hal ini, perwakilan dari pihak perusahan PT. Cita Mineral Investindo, Tbk (CMI) sebagai perusahaan pertambangan bauksit dan perusahaan tagboat, menurut dia, telah melakukan pertemuan terkait kejadian ini. “Tadi pagi (kemarin, Red) sudah dirapatkan pembahasan terkait hal robohnya dermaga Melano di Kantor Camat Simpang Hilir, yang dihadiri oleh perwakilan kepolisian, TNI, Kepala Desa, dan Sekcam,” kata dia.

Dijelaskan dia, kapal tersebut merupakan kerja sama antara CMI dengan perusahaan tagboat. Dalam hal ini, menurut dia, yang berkaitan bertanggung jawab atas kejadian ini.

“CMI bekerja sama dengan perusahaan tagboat. Supaya tidak salah persepsi, bisa ditanya langsung ke humas CMI. Nunggu hasil kajian teknis dulu ya. Yang jelas dari perusahaan siap untuk bertanggung jawab,” katanya.

Sementara itu, Corporate Communication Manager PT. CMI, Tbk, Hen Roliya, menjelaskan bahwa tagbuat tersebut bukan milik mereka. Sejauh ini  mereka hanya menggunakan jasa perusahaan pengangkut (transportir), dan kapal tersebut merupakan milik perusahaan jasa pengangkut.

“CMI menggunakan jasa perusahaan pengangkut (transportir), dan kapal tersebut merupakan milik perusahaan jasa pengangkut,” kata mantan PR executive PT. Well Harvest Winning Alumina Refinery tersebut. (dan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X