Ribuan Rumah Terendam Banjir di Melawi, Ketinggiannya sampai Pinggang Orang Dewasa

- Selasa, 7 September 2021 | 14:52 WIB
PASAR TUTUP: Sejumlah warga bersampan saat beraktivitas karena banjir merendam pasar pantai Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. wilayah di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. (ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST)
PASAR TUTUP: Sejumlah warga bersampan saat beraktivitas karena banjir merendam pasar pantai Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. wilayah di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. (ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST)

 Umai (70), seorang nenek di Dusun Pinang Mekar, Desa Melawi Kiri Hilir, Kecamatan Pinoh Utara, Kabupaten Melawi, memilih tinggal di lanting jamban dengan atap dan dinding terpal, setelah rumahnya terendam banjir sejak empat hari lalu.

Umai tinggal di lanting itu bersama seorang cucu laki-laki bernama Ramadan (12), dan binatang peliharaan, seekor kucing dan seekor ayam. Ditemui di lanting miliknya, Umai mengaku sudah tiga hari ini tinggal di lanting itu. Ia enggan diungsikan meskipun beberapa warga dan petugas telah membujuknya.

“Nggak mau. Saya pilih di sini. Ada cucu,” katanya. Untuk hidup sehari-hari, Umai mengandalkan belas kasihan orang lain. Beruntung, tetangganya baik hati dan selalu memberikan pertolongan. Termasuk membuatkan gubuk beratap dan dinding terpal. 

“Ini tetangga yang bikin. Mau gimana lagi, rumah saya terendam air sedada,” katanya. Hingga saat ini, ia bersama cucu dan binatang peliharaannya bertahan di lanting jamban tersebut. Selain Umai ribuan kepala keluarga (KK) di Kabupaten Melawi terdampak banjir. Terutama wilayah atau pemukiman yang berada di sekitar bantaran sungai. Seperti di kawasan pasar pantai yang terletak di Desa Paal dan Desa Tanjung Niaga, Kecamatan Nanga Pinoh.

Berdasarkan pantauan Pontianak Post di lapangan, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa atau sekitar satu meter. Banjir merendam sebagian besar bangunan termasuk ruko. Akibatnya, aktivitas perniagaan masyarakat lumpuh. Hanya ada sedikit pedagang yang membuka toko. 

Sedangkan masyarakat yang ingin beraktivitas harus menggunakan sampan atau menyewa perahu motor. Berdasarkan informasi di lapangan, banjir merendam kawasan itu sejak Kamis, 2 September 2021.

Menurut penuturan warga sekitar, banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga air sungai meluap. Menurutnya, kawasan pasar pantai menjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba.  “Pokoknya kalau hujan turun, terutama di hulu, pasti banjir,” kata Syeh Rudiansyah. Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi, Syafarudin mengatakan, sementara data yang masuk baru enam desa dari dua kecamatan yang terendam banjir. Kecamatan Nanga Pinoh dan Kecamatan Pinoh Utara. Kecamatan Nanga Pinoh meliputi Desa Kebebu, Desa Nanga Kayan, dan Kecamatan Labai Mandiri. Sedangkan Kecamatan Pinoh Utara meliputi Desa Tanjung Paoh, Desa Melamut Bersatu dan Desa Suka Damai.

“Data sementara tanggal 2 hingga tanggal 5 September 2021, baru enam desa dari dua kecamatan yang terdampak. Total ada 1.184 KK,” kata Syafarudi saat dihubungi Pontianak Post, Senin (6/9).

Namun demikian, kata Syafarudin, hingga saat ini masih ada beberapa daerah yang belum terdata. “Kami masih monitor. Ada tambahan data yakni dari Ella Hilir dengan kondisi air tertahan. Cenderung naik,” kata dia.

Syafarudin juga mengaku, bencana banjir di Kabupaten Melawi merupakan kejadian rutin yang terjadi setiap tahun. Terutama pada musim penghujan.

“Sejak saya SD, Melawi sudah sering banjir. dan ini sudah terbiasa,” bebernya.

Menurutnya, hingga saat ini belum ada penyaluran. Untuk itu, ia mengimbau seluruh masyarakat terdampak untuk mengamankan barang-barang yang mudah rusak akibat air dan tetap siaga serta memonitor perkembangan debit air, guna menghindari kerugian materiil yang lebih besar dan korban jiwa.

Siagakan Perahu Karet

Untuk membantu masyarakat yang berdampak banjir, tim gabungan dari Rumah Zakat Kalbar, PMI Kabupaten Melawi dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kalimantan Barat menyiagakan perahu karet untuk evakuasi korban. “Kami bersama PMI dan FAJI Kalbar menyediakan perahu karet jika diperlukan dalam proses evakuasi,” kata Koordinator tim Rumah Zakat, Sunardi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X