Banjir di Melawi Berpotensi Meningkat

- Senin, 6 September 2021 | 12:34 WIB
BANJIR: Kondisi keramaian warga di tengah banjir yang menggenangi pasar di Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, baru-baru ini. (ISTIMEWA/PONTIANAK POST)
BANJIR: Kondisi keramaian warga di tengah banjir yang menggenangi pasar di Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, baru-baru ini. (ISTIMEWA/PONTIANAK POST)

Hujan deras sejak Rabu (1/9) yang mengguyur Kabupaten Melawi menyebabkan sejumlah wilayah dilanda banjir. Hingga saat ini air masih tertahan dengan rata-rata banjir setinggi 1 meter dan intensitas luasan dan tinggi banjir masih dapat meningkat, Minggu (5/9).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi, Syafarudin mengatakan bahwa hujan yang setiap hari turun sejak 1 September lalu menyebabkan Sungai Melawi dan Sungai Pinoh tak mampu menampung air. Sungai meluap dan menyebabkan banjir merata hampir di semua kecamatan di Kabupaten Melawi. “Mulai dari Menukung, Ella Hilir, Nanga Pinoh. Terus Tanah Pinoh Barat, Sokan. Masih ada beberapa daerah yang terendam,” katanya.

Namun baru dua kecamatan yang datanya dapat dihimpun oleh BPBD Melawi. Di Kecamatan Nanga Pinoh, ada tiga desa yang terdampak, yaitu ada Desa Nanga Kebebu, Desa Nanga Kayan, dan Desa Labai Mandiri. Sementara di Kecamatan Pinoh Utara, ada Desa Tanjung Paoh, Desa melamut Bersatu, dan Suka Damai. Total dari 6 desa tersebut, sebanyak 1.184 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir. 

“Yang terhimpun datanya ini baru dua kecamatan. Ada 6 desa. Di Kecamatan Nanga Pinoh dan Pinoh Utara,” katanya. Ia mengatakan bahwa BPBD sampai saat ini masih menunggu laporan dari desa-desa yang terdampak banjir. “Kami tetap siaga. Kami masih menunggu warga-warga yang terdampak,” katanya.

Menurut penjelasan dari Syafarudin, meski banjir setinggi 1 meter sudah terjadi 5 hari, namun sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi. “Belum ada warga yang mengungsi. Masih bertahan di rumah masing-masing,” ujarnya. 

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya belum mendapat laporan adanya keluhan dari masyarakat terkait kendala kebutuhan pokok selama banjir. “Sementara ini belum ada keluhan dari masyarakat. Belum terlalu nampak dampaknya,” ucapnya. Namun BPBD Melawi sudah mengeluarkan status Siaga Banjir untuk mengantisipasi banjir yang kemungkinan belum juga surut beberapa hari ke depan. “Status Siaga Darurat Banjir sudah kami tetapkan,” katanya.

Sementara itu, satu di antara warga Desa Baru, Kecamatan Nanga Pinoh, Marumi mengatakan bahwa saat ini banjir telah menggenangi rumahnya setinggi lutut orang dewasa. Sedangkan di pekarangan rumahnya, tinggi banjir sudah lebih dari 1 meter. “Air semakin naik. Ini saja kondisi di rumah sudah selutut. Kami sedang memindahkan barang-barang ke tempat yang tidak tergenang,” katanya. 

Ia menjelaskan bahwa banjir tersebut sudah berlangsung selama 3 hari. Sedangkan air mulai masuk ke rumah sejak 2 hari terakhir. Namun hari ini menjadi yang terparah sejak beberapa hari terakhir dan terus meninggi. “Banjir mulai masuk rumah ini udah 2 hari,” ucapnya.

Hal serupa terjadi pada warga Desa Baru yang bermukim di sekitar bantaran sungai. Marumi mengatakan bahwa saat ini aktivitas warga terhambat. Termasuk memenuhi kebutuhan pokok. “Aktivitas warga terhambat. Tidak bisa apa-apa. Bahkan kami mau belanja saja harus pakai rakit,” ucapnya.

Ia pun berharap ada bantuan dari pihak terkait untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir. Seperti bahan kebutuhan pokok dan fasilitas pengungsian bagi warga yang rumahnya tak bisa ditinggali lantaran terendam banjir. (ris)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB
X