Di Kayong Utara, Belajar Tatap Muka Dimulai

- Rabu, 1 September 2021 | 14:19 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SEKRETARIS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kayong Utara Rahadi Usman mengatakan saat ini sebanyak 56 sekolah di Kayong Utara melakukan proses belajar mengajar  tatap muka terbatas mulai hari ini.

“Memang hari ini sebanyak 56 sekolah melakukan  proses belajar  mengajar tatap muka sesuai dengan permintaan sekolah beberapa waktu lalu untuk melaksanakan   kegiatan belajar secara langsung,” kata Rahadi, Senin (30/8) di Sukadana.

Menurutnya, sekolah dasar sederajat dan sekolah menengah pertama sederajat yang pada hari ini melakukan kegiatan belajar-mengajar sudah melaksanakan protokol kesehatan dan mengacu pada aturan yang pemerintah tingkat 1, dalam hal ini Gubernur Kalimantan Barat dan Keputusan Bupati Kayong Utara  dalam pelaksanaanya.  Mulai dari jumlah siswa dalam kelas dan juga durasi maksimal dalam proses belajar mengajarnya. “Kalau SMP itu ada aturan tersendiri waktunya, contoh di SMPN 1 Sukadana ada 3 tahap proses belajar mengajarnya, dalam satu tahap itu 2 jam saja, sekolah dasar juga demikian,” kata dia seperti diberitakan pontianakpost.co.id.

Sekolah yang melakukan belajar  mengajar tatap muka terbatas diingatkan dia agar memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah. Sekolah juga diminta dia agar menyediakan tempat cuci tangan, thermogun, dan menyusun jadwal sekolah dengan menggunakan pembagian rombongan belajar (shift) maksimal 50 persen. “Untuk guru yang ada di Kayong Utara sudah di vaksin semua saat ini, itu sebagai syarat untuk melakukan proses belajar mengajar tatap muka,” kata dia

Selain itu juga ditambahkan oleh mantan Kepala Bidang Kebudayaan ini bahwa siswa yang akan mengikuti proses belajar mengajar harus mendapatkan persetujuan masing-masing  dari orang tua atau wali. “Sekolah harus juga menginformasikan kepada komite sekolah terkait proses belajar tatap muka terbatas tersebut, dan memastikan dapat persetujuan dari mereka,” kata dia.

Salah satu siswa di SDN 03 Sukadana, Khalis, mengaku bahagia karena bisa kembali sekolah tatap muka, walaupun dengan waktu yang terbatas. Ia merindukan sekolah dan teman sekelasnya, serta guru-guru yang mengajarnya, yang selama pandemi membuat ia harus menggantungkan tasnya karena tidak diperbolehkan sekolah melalui tatap muka. “Sudah lama tidak sekolah, pasti kangen sama sekolah, guru dan kawan sekelas, apalagi dengan kantin sekolah sangat dirindukan  sekali,” katanya. (dan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X