Pertamina Bantah Pertalite Langka di Pontianak dan Daerah Lainnya

- Rabu, 1 September 2021 | 12:54 WIB

Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Pontianak dan sejumlah daerah lainnya masih terjadi, Senin (31/8) kemarin. Sales Branch Manager I Pertamina Kalbar, PT Pertamina (Persero), Farid Akbar Wilayah Kalimantan Barat menyatakan hal tersebut akan segera teratasi. Pasalnya stok sudah tersedia saat ini. Bahkan pemantauan dia, kelangkaan yang terjadi pada akhir pekan lalu hanya terjadi di beberapa SPBU saja.

“Hingga saat ini stok BBM jenis pertalite cukup, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Di Depot BBM Sintan cukup, bahkan tercatat sebanyak 4.000 KL atau bisa untuk lima hari ke depannya,” kata dia.

Menurut Farid, di beberapa SPBU yang dilaporkan sempat mengalami kekosongan BBM pertalite dikarenakan memang permintaannya meningkat pada akhir pekan lalu, sehingga cepat habis. “Kebetulan hari Sabtu dan Minggu sehingga stok mereka habis. “Tetapi berdasarkan pantauan kami di lapangan di beberapa SPBU yang ada di Kota Pontianak stok BBM jenis pertalite masih tersedia, atau sekitar 70 persen SPBU yang ada masih melayani permintaan masyarakat,” ujarnya dilansir pontianakpost.co.id.

Farid menambahkan, hingga saat ini distribusi BBM pertalite ke sejumlah SPBU di Kota Pontianak sudah normal seperti biasa, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. “Kami imbau kepada masyarakat sesuai imbauan pemerintah agar masyarakat lebih banyak menggunakan BBM yang ramah lingkungan, yakni BBM RON 92 seperti BBM pertamax,” ujarnya.

Karena, menurut dia, dengan menggunakan BBM pertamax, selain lebih ramah lingkungan, maka juga irit dan membuat mesin kendaraan menjadi awet. Sementara itu, Sales Area Manager Pertamina Kalbar, Weddy Surya Windrawan menambahkan, pihaknya sesuai imbauan dari Kementerian Likungan Hidup dan Kehutanan, yakni mendorong masyarakat agar menggunakan BBM yang ramah lingkungan yakni BBM RON 92, mulai jenis pertamax dan sejenisnya. “Karena BBM pertamax RON 92 memiliki kelebihan yang ramah lingkungan dibandingkan dengan BBM jenis premium dan pertalite yang RON-nya 90,” ujarnya.

Dia menambahkan, untuk BBM RON 92 ke atas maka membuat pemakaian BBM-nya lebih irit, ramah lingkungan, dan mesin kendaraan juga lebih awet.  Dalam kesempatan itu, Weddy juga menyoroti masih adanya masyarakat yang membeli BBM pertalite untuk menjualnya kembali sehingga harganya sama atau lebih mahal dari BBM pertamax yang dijual di SPBU, sehingga pihaknya merespon dengan mendirikan Pertashop yang khusus menjual BBM pertamax.

“Hal itu dimaksud, agar hak masyarakat terlindungi, yakni mendapatkan BBM kualitas tinggi, harga sama dan takarannya sama juga dengan yang ada di SPBU,” kata dia. Pihaknya lebih mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM dengan RON yang lebih tinggi. Namun demikian  BBM pertalite dipastikan tetap masih ada untuk masyarakat.

Sebelumnya, sejumlah warga Kota Pontianak mengeluhkan langkanya bahan bakar minyak jenis Pertalite di sejumlah SPBU sejak Minggu (29/8) hingga Senin (30/8).

Menanggapi persoalan ini, Ketua Komisi IV DPRD Kalbar, Subhan Nur menyebutkan bahwa kelangkaan BBM tidak boleh terjadi. “Kalau terjadi, jelas bakalan menganggu perekonomian masyarakat,” katanya di Pontianak. Menurut Subhan, Komisi V DPRD Kalbar beberapa hari sebelumnya pernah melakukan rapat kerja atau rapat koordinasi dengan PT.Pertamina dan Hiswana Migas Kalimantan Barat. Dalam rapat tersebut membahas banyak hal termasuk jalur distribusi sampai ke daerah. “Eh, sekarang baru kita dengar warga mengeluh. Harus segera diatasi. Tidak boleh lama dibiarkan,” katanya.(ars/den)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X