Makan di Kapal, Nikmati Suasana Amazonnya Borneo

- Senin, 30 Agustus 2021 | 13:42 WIB
SUNGAI : Suasana wisata susur sungai menggunakan kapal tradisional klotok di Sungai Ambawang bersama Kampung Kencana. Beragam makanan tersedia untuk dinikmati sepuasnya, Sabtu (28/8). IDIL AQSA AKBARY/PONTIANAK POST
SUNGAI : Suasana wisata susur sungai menggunakan kapal tradisional klotok di Sungai Ambawang bersama Kampung Kencana. Beragam makanan tersedia untuk dinikmati sepuasnya, Sabtu (28/8). IDIL AQSA AKBARY/PONTIANAK POST

Di Kabupaten Kubu Raya, terdapat pilihan wisata baru yang unik. Menyusuri Sungai Ambawang menggunakan kapal klotok dan makan sepuasnya. Pengunjung disuguhkan pemandangan alam bantaran sungai yang dijuluki amazonnya borneo.

 

Panas matahari masih cukup terik, ketika kapal klotok membawa kami berangkat dari waterfront MS Kencana di Desa Durian, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya. Waktu itu sekitar pukul 15.30, cuaca sangat cerah. Pontianak Post berkesempatan mengikuti trip wisata yang dikelola Kampung Kencana. Resto dan kafe yang berdiri sejak 2020 itu menawarkan wisata baru. Yakni menyusuri Sungai Ambawang dan makan sepuasnya di atas kapal. Total perjalanan mengikuti tur wisata ini memakan waktu sekitar dua jam. Di sepanjang perjalanan mata disuguhkan dengan pemandangan alam, bantaran sungai yang masih asri.

Berupa hutan dengan beraneka ragam jenis flora atau pepohonan khas pinggir sungai di Pulau Borneo atau Kalimantan. Tak hanya itu fauna, berupa burung-burung juga akan sering dijumpai di sepanjang perjalanan. Hanya sesekali ada rumah-rumah penduduk dan bisa disaksikan aktivitas mereka di pinggur sungai.

Ketika berangkat, cuaca masih cukup panas, pengunjung lebih banyak memilih masuk ke kapal sambil menkmati pemandangan dari jendela. Selama perjalanan kami mendapat jamuan makanan berupa kue-kue tradisional, buah dan minuman segar seperti es lidah buaya.

Tujuan perjalanan ini adalah ke pulau hanyut. Letak pulau hanyut sendiri berada di Sungai Landak. Sungai Ambawang merupakan salah satu dari anak sungai tersebut. Di sebut pulau hanyut karena pulau itu bisa berpindah-pindah tempat mengikuti aliran atau arus sungai. Ukurannya juga tidak begitu luas, hanya dipenuhi beragam pepohonan. Dominan berupa semak belukar.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 30-40 menit, kapal akan sampai ke pulau tersebut. Di sana kapal berlabuh sebentar sekitar 20-30 menitan. Saat berhenti, pengunjung dipersilakan untuk makan. Makanan berat seperti nasi dengan beragam lauk pauk telah disediakan di atas meja di dalam kapal.

Jenis masakannya adalah masakan kampung seperti sayur pucuk ubi, bakwan jagung, sambal ikan teri, ikan asin, lalapan, kerupuk dan sebagainya. Yang pasti pengunjung boleh makan sepuasnya. Sambil menyantap makanan, pengunjung bisa naik ke atas geladak kapal sambil menikmati keindahan alam yang indah. Aktivitas di sungai ini masih terbilang sepi, jauh berbeda dengan Sungai Kapuas yang lebih ramai. 

Usai makan dan istirahat sejenak menikmati pemadangan sekitar, kapal lanjut berjalan untuk pulang. Suasana pulang akan berbeda dengan saat berangkat. Matahari sudah tidak begitu menyengat dan pengunjung bisa tetap berada di atas geladak. Refleksi awan dan langit biru di atas air sungai yang tenang begitu jelas. Ditambah sinar senja semakin membuat pemandangan di sepnajang sungai begitu indah.

Itulah mengapa menurut Manajer Kampung Kencana Uchie, susur sungai ini mereka sebut sebagai wisata makan di kapal sembari menikmati pemandangan amazonnya Borneo. Sungai Ambawang yang masih tenang dan berlika-liku dianggap mirip dengan Sungai Amazon yang terkenal di Amerika Selatan.

“Makanan-makanan di kapal juga sengaja semuanya ala kampung. Dengan konsep kapal tradisional yakni klotok makanannya juga kampung. Semuanya ciri khas kampung,” ungkapnya.

Uchie menjelaskan paket wisata tersebut hanya ada di hari Sabtu. Dengan waktu keberangkatan pukul 15.30WIB hingga 17.30WIB. Dimana pengunjung bisa makan sepuasnya hanya dengan membayar Rp125 ribu untuk orang dewasa dan Rp65 ribu untuk anak-anak di bawah 10 tahun.

“Selama dua jam akan menyusuri sungai, kami sebutnya pemandangan amazonnya borneo. Untuk carter (kapal) juga bisa, dengan minimal 30 orang, harganya Rp99 ribu per orang. Lebih murah jika carter hitungannya, satu kapal ya bisa keluarga saja,” pungkasnya.

Salah satu pengunjung, Doni merasa senang bisa menikmati perjalanan di atas kapal tersebut. Pengalaman itu menurutnya jarang bisa ditemukan di tempat lain. Apalagi Sungai Ambawang yang dilintasi masih asri, indah dan sepi. “Jadi benar-benar seperti sedang petualangan di hutan, di atas sungai, apalagi ketika cuaca cerah, seru,” katanya singkat. (*)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB

Ismail Jadi Pj Bupati Mempawah, Gantikan Herlina

Minggu, 7 April 2024 | 11:15 WIB
X