GAWATTTT....!! Tahun 2055 Pontianak Diprediksi Tenggelam

- Kamis, 19 Agustus 2021 | 11:57 WIB
Kondisi ruas jalan Ahmad Yani saat terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Pontianak pada Selasa (17/8) malam. Selain ruas jalan, banjir juga merendam kawasan pemukiman. (ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST)
Kondisi ruas jalan Ahmad Yani saat terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Pontianak pada Selasa (17/8) malam. Selain ruas jalan, banjir juga merendam kawasan pemukiman. (ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST)

Tingginya curah hujan di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat, termasuk di Kota Pontianak menyebabkan sejumlah ruas jalan dan kawasan pemukiman penduduk terendam banjir, Rabu (18/8).

Diberitakan pontianakpost.co.id, hujan deras yang mengguyur Kota Pontianak dan sekitarnya sejak Selasa (17/8) sore hingga malam hari menyebabkan sejumlah ruas jalan dan kawasan pemukiman terendam banjir.

Dari pantauan Pontianak Post, genangan air terjadi di beberapa titik, seperti Jalan Purnama, Jalan Sutoyo, Jalan MT. Haryono, Jalan Putri Candramidi (Podomoro) dan beberapa ruas jalan lainnya. Ketinggian genangan air mencapai 15 hingga 30 centimeter sehingga banyak pengendara jalan yang menurunkan laju kendaraan bahkan tak jarang menimbulkan kemacetan.

-

 

Kepala BPBD Kota Pontianak Haryadi S Triwibowo mengatakan, hampir seluruh kecamatan di Kota Pontianak terjadi genangan akibat tingginya curah hujan yang terjadi malam kemarin.

“Beberapa tahun yang lalu kami hanya bersiaga di beberapa titik sepanjang aliran Sungai Kapuas, seperti di kawan Pontianak Barat, Timur dan Utara, namun untuk saat ini memang terjadi hampir merata, di semua kecamatan,” ujarnya. 

Ia mengungkapkan, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya banjir. Selain faktor alam, juga semakin naiknya muka air laut, dan semakin banyaknya bangunan yang tidak mengindahkan tata kelola drainase.

Menyempitnya saluran air primer, sekunder dan tersier, serta banyaknya bangunan beton mengurangi daya serapan tanah, menambah parah kondisi banjir di Kota Pontianak bila hujan disertai angin pasang terjadi. “Belum lagi sampah yang menyumbat saluran air, membuat banjir ini juga bertambah,” tuturnya.

Haryadi mengungkapkan, Kota Pontianak menjadi salah satu daerah yang rawan banjir dan diprediksi akan tenggelam pada tahun 2055. “Dari hasil analisa tahun 2055, Pontianak diprediksi akan tenggelam. Di tahun itu air laut akan meninggi. Sekarang saja, dengan ketinggian gelombang 1,6 meter, Pontianak sudah terendam,” kata Haryadi. “Artinya, tidak menutup kemungkinan peristiwa itu akan terjadi,” sambungnya.

Untuk menanggulangi hal itu, pihaknya mengaku telah mendapat bantuan dari World Bank (Bank dunia), yang akan dimulai pada 2022 hingga 2025 dengan skema multiyears.

Dalam penanganan banjir, menurut Haryadi, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas PUPR, dan Lingkungan Hidup serta sejumlah pihak terkait. “Itu satu di antara proyek besar untuk mengantisipasi banjir di Kota Pontianak, jadi tidak bisa penanganan banjir hanya secara parsial. Dan Bank Dunia, Bappenas, dan Bapeppda melihat Kota Pontianak itu sebagai kota yang rawan banjir,” ujarnya.

Pada prosesnya nanti, lanjut Haryadi, pihaknya akan melakukan normalisasi parit dan sungai, tidak hanya akan melakukan pengerukan parit yang dangkal, juga akan melakukan pelebaran. “Bukan hanya satu parit, tapi dari hulu hingga hilir juga akan dibenahi. Dan kami akan lakukan sosialisasi ke masyarakat, karena bisa jadi ada bagian rumah warga yang masuk dalam aliran sungai atau parit harus dibebaskan untuk membuat aliran sungai menjadi normal,” katanya.

Lalu, direncanakan pula akan dibangun sejumlah pintu-pintu air untuk mengatur aliran air agar lancar, dan penempatan pompa air untuk memindahkan air. Bila melihat sejarah, kota Pontianak terbentuk dari delta dan yang merupakan wilayah langganan banjir, selain itu, seusai kerifan lokal di masyarakat di masa lalu, dikatakan Haryadi masyarakat Pontianak membangun kota dengan pola beradaptasi dengan banjir.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X