Suasana Pandemi, Sembahyang Kubur di Kalbar Sepi

- Senin, 9 Agustus 2021 | 11:54 WIB
PEMAKAMAN: Petugas pemakaman sedang menguburkan jenazah di pemakaman Yayasan Bhakti Suci. ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST
PEMAKAMAN: Petugas pemakaman sedang menguburkan jenazah di pemakaman Yayasan Bhakti Suci. ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST

Masyarakat Tionghoa sangat menjaga tradisi dan berbakti kepada leluhur. Sebagai wujudnya, maka dua kali dalam setahun, warga Tionghoa melaksanakan tradisi sembahyang kubur atau sembahyang leluhur.

Sembahyang kubur yang pertama dilakukan selama 15 hari sebelum Festival Qingming yang tahun ini jatuh pada 4 April 2021. Sedangkan yang kedua pada bulan ke-7 (yang biasa disebut dengan Bulan Hantu) dilakukan pada tanggal 1 sampai 15 kalender Tionghoa di bulan tersebut.

Sembahyang kubur sendiri digunakan sebagai waktu untuk mengunjungi, membersihkan dan juga memberikan persembahan kepada roh leluhur, orang tua atau keluarga yang sudah meninggal. 

Dengan mengunjungi pemakaman keluarga yang sudah meninggal, tradisi ini juga menjadi momen yang spesial untuk berkumpul bersama seluruh anggota keluarga lainnya. Tradisi ini juga kuat dengan ajaran keluarga Tionghoa, di mana seorang anak harus melayani dan mencukupi kebutuhan orang tuanya, selama hidup maupun setelah meninggal.

Tahun ini, ritual sembahyang kubur yang kedua jatuh pada tanggal 8 Agustus hingga 22 Agustus 2021. Biasanya, menjelang atau hari pelaksaan sembahyang kubur, makam Tionghoa akan dipenuhi oleh masyarakat yang akan melakukan ziarah kubur. Namun, dikarenakan pandemi Covid-19, aktivitas sembahyang kubur makam terlihat sepi.

Di kompleks pemakaman Yayasan Bhakti Suci, Jalan Adi Sucipto, Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya misalnya. Kompleks pemakaman yang menaungi 62 yayasan atau perkumpulan itu terlihat lengang.

Hanya terlihat beberapa orang yang datang untuk sekadar menjenguk makam leluhurnya. Tanpa melakukan ritual seperti biasanya.

Asun, salah satunya. Warga Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya itu, sengaja datang ke makam leluhurnya untuk melakukan penghormatan dan pemberitahuan bahwa dirinya beserta keluarga tidak melaksanakan sembahyang kubur di depan makam leluhur tersebut.

“Kami datang sebatas pemberitahuan kepada arwah leluhur saja. Bahwa, tahun ini kami bersama keluarga tidak bisa datang untuk melakukan ritual. Sebagai gantinya, kami akan lakukan di rumah. Mengundang mereka untuk datang ke rumah,” katanya saat ditemui Pontianak Post di komplek pemakamaman Marga Lim, Minggu (8/8). Hal itu dilakukan menyusul adanya surat edaran (SE) Gubernur Kalimantan Barat Nomor 2619/Kesra/tahun 2021, tanggal 30 Juli 2021,  tentang imbauan untuk tidak melaksanakan kegiatan sebahyang kubur dan ritual keagamaan di tempat terbuka.

“Kami ikut peraturan pemerintah saja,” katanya saat ditemui Pontianak Post di Taman Makam Yayasan Halim, Sungai Raya, Kubu Raya, Minggu (8/8).

Menurut Asun, pelaksaan sembahyang kubur tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Tentunya berbeda. Meski pandemi, tahun lalu kami masih melaksanakan sembahyang di makam. Tapi tahun ini tidak bisa. Tapi bukan berarti menghilangkan maknanya,” papar Asun.

Bagi Asun, sembahyang kubur bukan sekadar ritual biasa. Tetapi juga momen berkumpulnya keluarga. Karena biasanya keluarga yang sedang merantau akan pulang untuk bisa berkumpul dengan sanak keluarga.

XF Asali, dalam bukunya “Aneka Budaya Tionghoa Kalbar” menulis, sembahyang kubur Cung Yuan pada tanggal 1 hingga 15 bulan tujuh tahun Imlek, dilakukan oleh sebagian besar warga Tionghoa penganut Budha, Taoisme, Kong hu Cu dan agama lainnya.

Dalam sejarahnya, pada masa kekuasaan Kaisar Lie Shi Min zaman Dinasti Tang, ada penasihat kaisar bernama Ui Chen yang menyiapkan segala yang diperlukan untuk sembahyang kuburan Shi Ku atau Yi Lan Shin Hui pada tanggal 15 bulan tujuh Imlek.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB
X