Sakit Hati Dikatakan Miskin saat Mau Pinjam Uang, Satu Keluarga Dibantai

- Sabtu, 7 Agustus 2021 | 12:23 WIB
BERI KETERANGAN: Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Hoerrudin bersama Kabag Humas Polres Sintang saat memberi keterangan di Polres Sintang terkait penangkapan pelaku pembunuhan 1 keluarga di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Jumat (6/8). ARIS MUNANDAR/PONTIANAK POST
BERI KETERANGAN: Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Hoerrudin bersama Kabag Humas Polres Sintang saat memberi keterangan di Polres Sintang terkait penangkapan pelaku pembunuhan 1 keluarga di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Jumat (6/8). ARIS MUNANDAR/PONTIANAK POST

Terduga pelaku pembunuhan 1 keluarga di Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang telah berhasil ditangkap pihak kepolisian pada Jumat (6/8). Terungkap pembunuhan bermotif sakit hati karena dikatakan miskin saat ingin meminjam uang.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Sintang, AKP Hoerrudin membenarkan bahwa pelaku telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

“Pelaku sudah diamankan di Desa Solam Raya, pada Kamis malam, sekitar pukul 10 malam. Lokasinya di Desa Solam Raya. Saat diamankan, tidak ada perlawanan dari pelaku. Hanya saat di perjalanan, ada sedikit pemberontakan dari pelaku,” katanya dilansir pontianakpost.co.id.

Diterangkan Hoerrudin bahwa pelaku juga merupakan warga Desa Silam Raya berinisial RA (27) yang merupakan bekas anak buah korban. Pelaku juga sudah mengakui perbuatan kejinya. “Dari pelaku sudah mengakui bahwa memang dia yang melakukan (pembunuhan) itu,” ujarnya.

Hoerrudin mengatakan bahwa motif pelaku melakukan pembunuhan pada 3 orang itu adalah karena sakit hati. Sebelumnya, tepatnya pada Senin (2/8), pelaku meminjam uang pada korban Turyati. Namun tidak dipinjami lantaran takut pelaku tak dapat mengembalikan. “Korban yang wanita mengatakan bahwa pelaku orang miskin hingga nanti tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjamnya. Disertai dengan mengatakan bahwa pelaku itu miskin,” terang dia.

Dikatakan Hoerrudin, korban yang pertama dibunuh oleh RA adalah Sugiono, yang merupakan suami Turyati. Selanjutnya adalah cucu dari Turyati yang berusia 5 tahun. Turyati menjadi korban terakhir yang dibunuh RA tak jauh dari lokasi kejadian pertama, usai dikelabui untuk datang ke lokasi yang merupakan kebun sawit itu.

“Untuk korban laki-laki, dieksekusi di atas motor. Untuk korban perempuan, di hantam dari belakang dengan parang setelah turun dari motor untuk menelpon,” katanya.

Senjata berupa parang yang digunakan oleh pelaku sudah diamankan sebagai barang bukti. Diduga kuat RA merupakan pelaku tunggal. Terkait pasal yang ditimpakan kepada RA dalam tindakannya menghilangkan nyawa 3 orang, Hoerrudin mengatakan masih menunggu hasil penyelidikan.

“Kita masih dalam penyelidikan. Nanti kalau sudah selesai penyelidikan, baru akan kita sampaikan,” ujarnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah membantu upaya pihak kepolisian mengungkap kasus pembunuhan tersebut. “Kepada masyarat di Solam Raya. Karena atas bantuan dari masyarakat setempat, akhirnya kita mendapati terduga pelaku. Ia pun meminta masyarakat untuk tenang dan tidak mudah percaya hoaks-hoaks di luar,” pungkasnya. (ris)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X