Stok Vaksin di Kalbar Menipis, Cuma Tersisa 225 Vial Merek Astrazeneca

- Kamis, 29 Juli 2021 | 12:40 WIB

 Tingginya antusias masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 tak sejalan dengan suplai atau ketersediaan stok vaksin yang ada. Sampai kemarin di Kalimantan Barat (Kalbar) hanya menyisakan 225 vial vaksin merek astrazeneca atau hanya cukup untuk 2.250 dosis.

“Jadi kita (Kalbar) memang terkendala pada stok vaksin yang menipis. Di Kalbar sekarang vaksin kita hanya tersedia sekitar 225 vial vaksin, itupun astrazeneca bukan sinovac,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson saat diwawancarai awak media, Selasa (27/7).

Sebenarnya jika tidak terkendala stok, lanjut dia, Kalbar bisa sangat cepat melaksanakan program vaksinasi. Namun hal ini terjadi menurut Harisson lantaran stok vaksin secara nasional saat ini juga menipis. Sehingga daerah hanya disuplai atau dikirim dalam jumlah kecil. “Kemarin kita (Kalbar) baru dikasih (pemerintah pusat) 50 vial vaksin, selama ini kita biasanya dapat 20 ribu vial vaksin, ini hanya 50 vial, nah 50 vial ini kan hanya untuk 500 orang. 500 orang itu dua Puskesmas saja sudah habis itu dalam sehari,” terangnya seperti diberitakan pontianakpost.co.id.

Kondisi saat ini, kata Harisson, daerah sangat kekurangan stok vaksin. Selain harus melaksanakan vaksiansi untuk masyarakat yang belum divaksin, vaksin juga dibutuhkan bagi masyarakat yang sudah disuntik suntikan dosis pertama.

“Ini kita juga harus segera melaksanakan vaksin kedua untuk masyarakat yang sudah divaksin satu bulan lalu atau 28 hari sebelumnya,” ujarnya. 

Dalam kondisi stok yang menipis, Pemrpov Kalbar saat ini hanya melaksanakan vaksinasi untuk suntikan dosis kedua. Sementara di kabupaten/kota yang mungkin perkiraan Harisson masih ada tersisa stok vaksin di Puskesmas, pasti juga akan memprioritaskan untuk pelaksanaan vaksinasi dosis kedua.

Ia berharap pemerintah pusat bisa segera menambah suplai vaksin ke Kalbar. Hal tersebut memang juga sudah sering disuarakan. Bahkan dalam tiap kesempatan pertemuan secara daring dengan pemerintah pusat, gubernur Kalbar menurutnya selalu meminta suplai vaksin ke Kalbar. “Tapi karena memang tampaknya secara nasional vaksin kurang kita (Kalbar) belum mendapatkan vaksin,” pungkasnya.

Terkait stok vaksin yang menipis, terpisah Gubernur Kalbar Sutarmidji memperkirakan dalam minggu depan Kalbar sudah kembali mendapat suplai dari pemerintah pusat. Sebelumnya menurut dia ada beberapa kabupaten/kota yang terlambat membuat pemetaan kebutuhan vaksin untuk diajukan ke pusat.

“Sehingga usulan harus lengkap. Saya bisa saja usulkan yang sudah, tapi nanti kalau tak serentak ribut pula, tapi dua hari lalu sudah dikirim permintaannya. Mudahan minggu depan (sampai), minggu lalu ada dikirim astrazeneca untuk 1.400 oarang,” katanya, Rabu (28/7).

Seperti diketahui dari data yang ada per 26 Juli 2021, jumlah warga Kalbar yang sudah divaksin untuk suntikan pertama ada 530.152 orang. Sementara yang sudah sampai pada suntikan dosis kedua ada 223.282 orang.

Untuk capaian vaksinasi tertinggi memang masih di Kota Pontianak dengan 145.874 orang yang sudah mendapat suntikan dosis pertama dan 69.080 orang sudah mendapat suntikan dosis kedua.

Stok vaksin yang terbatas membuat laju capaian vaksinasi juga melambat. Jika sebelumnya se-Kalbar dalam sehari bisa melaksanakan vaksinasi mencapai sekitar 12 ribu orang, data terakhir tanggal 25 Juli 2021, hanya ada sekitar delapan ribu orang saja yang divaksin per harinya.(bar)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X