Untuk Kebutuhan Pasien Covid-19 di Kalbar, Jajaki Impor Oksigen dari Kuching

- Kamis, 22 Juli 2021 | 13:45 WIB
OKSIGEN KOSONG: Sejumlah warga dilanda kebingungan dalam antrian isi ulang tabung oksigen di Jalan Antasari. Pasalnya, beberapa distributor oksigen kehabisan stok untuk melayani konsumen. Menurut informasi salah satu distributor, oksigen baru tersedia kembali Jumat (23/7) sore, itu pun jika tak ada kendala dalam pengiriman. SHANDO SAFELA/PONTIANAK POST
OKSIGEN KOSONG: Sejumlah warga dilanda kebingungan dalam antrian isi ulang tabung oksigen di Jalan Antasari. Pasalnya, beberapa distributor oksigen kehabisan stok untuk melayani konsumen. Menurut informasi salah satu distributor, oksigen baru tersedia kembali Jumat (23/7) sore, itu pun jika tak ada kendala dalam pengiriman. SHANDO SAFELA/PONTIANAK POST

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) tengah menjajaki peluang impor oksigen dari negara tetangga Sarawak, Malaysia. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang masih kurang dalam rangka penanganan Covid-19 di provinsi ini.

“Kami masih upayakan impor dari Kuching, Sarawak, saya sudah suratiKetua MenteriSarawak, sudah juga lewat Konsul Malaysia (Pontianak) dan Pak Konjen RI di Kuching, sangat membantu,” ungkapnya, Rabu (21/7) dilansir pontianakpost.co.id.

Jika bisa mendapat pasokan oksigen dari Kuching mulai Kamis (hari ini) atau Jumat (besok), Midji sapaan karibnya, memperkirakan ketersediaan oksigen di Kalbar akan aman. Sementara persediaan oksigen di Kota Pontianak sampai kemarin dikatakan dia masih pas-pasan.Bahkandi beberapa daerah masih kekurangan. Belum lagi terhambat transportasi pengiriman yang jauh.

Midji mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkinagar Kalbar punya stok oksigen,minimal untukkebutuhandua sampai tiga hari. “Saya harap semua industri (yang gunakan oksigen) istirahat dulu satu dua hari, serahkan persediaan oksigen untuk Rumah Sakit (RS),” pintanya.

Selain membeli dari Sarawak, pemasok oksigen di Kalbar menurutnya juga sedang membeli oksigen dari Batam, Kepulauan Riau.”Ada pemasok juga beli dari Batam 800 tabung sudah di Jakarta dan ada satuISOtankdari Batam yang transit di Jakarta. Intinya dari manapun dengan cara apapun kami lakukan untuk dapat oksigen. Diupayakan segera normal,” katanya.

Ia menyebutkan saat ini kebutuhanakan oksigenmeningkat hampir hampir dua kali lipat. Itu disebabkan banyaknya pasienpositif Covid-19 yang datang ke RS sudah dalam keadaan parah. Untukpasienyang menggunakan ventilatormisalnya, bisa membutuhkan empat sampai lima tabung oksigen per harinya.

“Bayangkan kalau satu RSada enamorang yang di ICU, belum lagi yang dikamar biasa. Intinya Covid-19butuh oksigen. Mudah-mudahan dropdari Jakarta, Batam dan Kuching bisa cepat, maka sejak Kamis(hari ini)hingga Jumat(besok)kedepan, oksigen sudah normal kembali,” paparnya.

Orang nomor satu di Kalbar itu lantas meminta masyarakat tidak mendengaran kabar-kabar miring tentang Covid-19 yang belum jelas kebenarannya. Semua harus tetap menerapkan 5 M secara disiplin dan bagi yang belum untuk segera divaskin. “Saya minta juga agar vaksinasi dipercepat. Itu yang harus dilakukan daerah dan kami provinsi akan memperhatikanitu,” ucapnya.

Ia meyakinkan bahwa semua daerah menjadi perhatian dan tanggung jawab provinsi untuk membantu percepatan penanganan Covid-19.Dan yang paling penting semua yang dijalankan harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat. “Semuanya apapun yang dilakukan kalau masyarakatnya masih tidak menjalankan prokes, tidak akan ada hasilnya,” pungkasnya.

Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson menjelaskan saat ini Kalbar memang sangat membutuhkan suplai oksigen. Terutama untuk perawatan pasien positif Covid-19. Melihat data per Selasa (20/7) misalnya, ada sebanyak 949 orang dirawat di tempat perawatan Covid-19 dan semuanya membutuhkan oksigen.

“BOR (keterisian tempat tidur) kita 64,21 persen se-Kalbar. BOR ini meningkat dua kali lipat dari periode sebelumnya. Meningkatnya perawatan pasien Covid-19 di RS tentunya akan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan oksigen,” terangnya.

Ketika kebutuhan meningkat, kondisi produksi dan suplai oksigen untuk Kalbar masih sama dengan periode sebelumnya. Dimana Kalbar masih mengandalkan suplai oksigen dari Pulau Jawa. “Perusahaan dari Jawa itu dikirimkan ke kita (Kalbar), yang jadi masalah, di Pulau Jawa dan Sumatera pun mengalami hal serupa, terjadi peningkatan dua, tiga kali lipat pasien Covid-19 yang dirawat,” jelasnya.

Otomatis saat ini kebutuhan oksigen di Pulau Jawa dan Sumatera juga meningkat. Sedangkan suplainya masih sama besar dengan periode sebelumnya. Hal itu kemudian berdampak pada kelangkaan oksigen di Kalbar. Karena memang pabrik oksigen di Pulau Jawa lebih mengutamakan suplai ke RS di sana.

“Sementara suplai kita untuk Kalbar otomatis dikurangi. Sudahlah kebutuhan kita meningkat dua, tiga kali lipat, tetapi suplai dari pabrik oksigen di Jawa dikurangi, karena mereka harus suplai kebutuhan oksigen RS di Jawa,” katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB
X