Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie Imbau Nelayan Jangan Dulu Melaut

- Kamis, 22 Juli 2021 | 10:21 WIB
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menyerahkan bantuan kepada tiga nelayan Singkawang yang sempat hilang atau tenggelam di Jalan Kampung Tengah, Gang Akmal, Senin (19/7).
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menyerahkan bantuan kepada tiga nelayan Singkawang yang sempat hilang atau tenggelam di Jalan Kampung Tengah, Gang Akmal, Senin (19/7).

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menyerahkan bantuan kepada tiga nelayan Singkawang yang sempat hilang atau tenggelam di tengah laut karena badai di Jalan Kampung Tengah, Gang Akmal, Senin (19/7).

Ketiga nelayan Singkawang ini masing-masing bernama M Mi’rad, Remy Bicosa dan Suhardi. “Puji syukur kepada Tuhan, karena tiga nelayan Singkawang yang sempat hilang di laut kemarin, masih diberikan keselamatan dan masih bisa berkumpul bersama keluarganya,” kata Tjhai Chui Mie.

Sebelumnya, ketiga nelayan yang sempat hilang ini terombang ambing di laut selama empat hari empat malam tanpa makan dan minum. “Kita patut bersyukur kepada Tuhan YME, atas mukjijat ini sehingga keluarganya ikut senang dan bahagia,” ujarnya.

Dirinya di Pemerintahan Kota Singkawang tetap memberikan bantuan berupa sembako berupa beras, mie instan, gula pasir, telur, susu, makanan anak, peralatan dapur, makanan siap saji dan selimut.

“Saya minta kepada nelayan yang sempat hilang di laut ini segera memulihkan kesehatan dan stamina mereka, karena sempat tidak makan dan minum,” ujarnya.

Kepada masyarakat Kota Singkawang terutama yang nelayan, untuk saat ini dikarenakan cuaca kurang bersahabat untuk sementara waktu jangan dulu melaut. “Musibah yang dialami tiga nelayan ini sangat luar biasa, saya sangat takut sekali mendengarnya karena motor airnya tenggelam dan tidak tahu keberadaanya,” ungkapnya.

Salah satu nelayan yang menjadi korban, Mi’raj menceritakan, kejadian itu dialaminya pada hari Rabu (14/7) sekitar pukul 10.00 WIB. “Gelombang laut cukup tinggi ditambah angin begitu kencang,” katanya. Bersyukur, saat tenggelam dia bersama dua rekannya masih bisa bertahan hidup dengan mengandalkan fiber ikan. “Selama empat hari empat malam itu kami tidak ada makan, kalau pun haus terpaksa minum air laut,” ujarnya.

Sambil bertahan hidup dengan fiber, dia bersama dua rekannya tak henti-hentinya meminta pertolongan kepada Allah. “Alhamdulilah, kita diselamatkan oleh Kapal Lengkong Pemangkat, Sabtu (17/7) kemarin,” ungkapnya. Waktu tenggelam, dia bersama dua rekannya sempat melihat sebuah pulau. Namun jarak antara lokasi tenggelam dengan pulau cukup jauh, sehingga mereka tak mampu untuk menuju pulau tersebut. (har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X