Kecelakaan Kapal di Kalbar, 15 Tewas, 42 Masih Dalam Pencarian, Keluarga Cemas Menanti Kabar

- Senin, 19 Juli 2021 | 11:24 WIB
LAPOR: Tim DVI Polda Kalbar menerima laporan dari warga yang kehilangan anggota keluarganya dalam insiden tenggelamnya kapal di perairan Kalbar. (ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST)
LAPOR: Tim DVI Polda Kalbar menerima laporan dari warga yang kehilangan anggota keluarganya dalam insiden tenggelamnya kapal di perairan Kalbar. (ARIEF NUGROHO/PONTIANAK POST)

Pencarian korban insiden kecelakaan kapal di perairan Kalimantan Barat, Posko Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gabungan mulai ramai didatangi warga yang merasa kehilangan sanak saudara akibat kecelakaan kapal tersebut.

Selain mencari kejelasan, mereka juga memberikan data kepada tim DVI untuk mempermudah mengidentifikasi korban yang sudah ditemukan. Jeni (20), di antaranya. Warga Sungai Burung, Kecamatan Segedong, Mempawah ini terlihat sudah empat hari ini berada di Posko SAR Gabungan di kantor KSOP Pontianak, menunggu kabar ayahnya, Yusmadi, yang hingga kini belum diketemukan.

Berdasarkan data, ayah Jeni, Yusmadi berada dalam KM. Kawan Lama 999, satu dari belasan kapal yang mengalami kecelakaan. “Sampai saat ini dari Kapal itu belum ada satu korban pun ditemukan,” ujar Jeni.

Jeni berujar, ayahnya dan dan tiga di antaranya merupakan warga yang tinggal berdekatan di Sungai Burung. Ketiga korban itu ialah, Yusmadi, Hariono merupakan paman Jeni, Mawandi (adek Yusmadi), dan Supriadi tetangga Jeni. Jeni terakhir berkomunikasi dengan ayahnya pada Selasa (13/7), menggunakan sambungan telepon. Saat itu ia sedang di Mandor, sedangkan ayahnya sudah di Jeruju bersiap untuk melaut.

Jeni bercerita ayahnya akan berangkat melaut sampai September. Ayahnya berencana lebaran Haji akan menepi. “Telepon lah bapak, nanti lebaran haji pas menepi,” kata Jeni bercerita. Ia berharap, ayahnya segera diketemukan.

Kecemasan juga menyelimuti perasaan Nanang Suparman. Ia mendatangi posko SAR Gabungan untuk mencari keberadaan adik kandungnya, Bambang, yang hilang akibat kecelakaan kapal yang terjadi pada Selasa (13/7).

“Saya diberitahu bos yang punya kapal. Kalau adik saya ada di kapal Haidan Mina Jaya,” katanya. Menurut Nanang, Bambang sebelumnya bekerja sebagai buruh di pelabuhan Dwikora Pontianak. Namun, karena menganggur, ia diajak oleh rekannya untuk bekerja di kapal ikan. Nanang terakhir berkomunikasi dengan adiknya, sekitar dua minggu lalu. Katanya sih kapal itu melaut sampai tiga bulan ke depan. Baru pulang. Tapi ternyata kecelakaan,” ceritanya.

Ia juga berharap, adiknya bis adiketemukan. Apapun keadaannya. KM Haidan Mina Jaya merupakan kapal ikan dengan POB sebanyak Sembilan orang. Tiga di antaranya masih dalam pencarian, sedangan lima awak lainnya ditemukan selamat dan satu orang meninggal dunia.

Sementara itu, Rumah Sakit Bhayangkara, Pontianak telah menerima 10 kantong jenazah. Tujuh di antara telah berhasil diindentifikasi. Sedangkan tiga lainnya masih belum terindentifikasi.

“Kami dari RS Bhayangkara, telah menerima sepuluj kantong jenazah. Tujuh di antaranya sudah berhasil diidentifikasi, sisanya belum teridentifikasi,” kata Kasubdit Dokpol Bidkkes Polda Kalbar IPDA Lijana Tajudin ditemui di Posko SAR Gabungan, di Kantor KSOP Pontianak, kemarin.

Menurutnya, dari sepuluh kantong jenazah yang ada, lima di antaranya telah dibawa oleh pihak keluarga. “Sisanya mungkin hari ini. dan masih ada tiga kantong lagi yang belum terindentifikasi,” bebernya.

Ia berharap ada pihak kelurga yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa melapor ke Posko Ante Motrem DVI Polda Kalbar di Kantor KSOP Pontianak, untuk memudahkan mengidentifikasi jenazah yang sudah ada. “Jadi, warga yang memang merasa kehilangan anggota keluarganya akibat kecalakaan kapal, silahkan melapor. Jika memang dari hasil pemeriksaan ante mortem dan post mortem cocok, atau sesuai, kami akan serahkan,” bebernya.

Sementara berdasarkan data Posko SAR Gabungan, jumlah POB (person on boat) atau jumlah awak yang terlibat kecelakaan 134 orang, 77 orang dinyatakan selamat, 42 orang dalam pencarian dan 15 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.  (arf)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X