Gubernur Yakin, 17 Agustus Nanti Sudah 1 Juta Warga Kalbar Divaksin

- Jumat, 16 Juli 2021 | 13:07 WIB
VAKSINASI: Gubernur Kalbar Sutarmidji bersama Sekjen Kemenkes Oscar Primadi menghadiri kegiatan vaksinasi Covid-19 lintas agama yang digelar MCCC Kalbar di Auditorium Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kamis (15/7). BIRO ADPIM FOR PONTIANAK POST
VAKSINASI: Gubernur Kalbar Sutarmidji bersama Sekjen Kemenkes Oscar Primadi menghadiri kegiatan vaksinasi Covid-19 lintas agama yang digelar MCCC Kalbar di Auditorium Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kamis (15/7). BIRO ADPIM FOR PONTIANAK POST

Gubernur Kalbar, Sutarmidji optimis pencapaian vaksinasi Covid-19 di provinsi ini akan mencapai satu juta orang pada 17 Agustus 2021. “Untuk Pontianak, kami menargetkan pada 17 Agustus nanti sudah mencapai 250 ribu orang yang divaksinasi. Kalbar harus sudah menjadi satu juta orang,” katanya.

Sutarmidji bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi menghadiri kegiatan vaksinasi Covid-19 lintas agama yang digelar Muhammadiyah Covid-19 Command Center Kalbar di Auditorim Universitas Muhammadyah, Pontianak, Kamis (15/7). Midji, sapaan akrabnya, memberikan apresiasi kepada Muhammadiyah yang berinisiatif untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. Hal ini penting untuk percepatan pencapaian target vaksinasi di Kalbar, termasuk Pontianak.

Karena melihat saat ini antusias serta kesadaran masyarakat untuk divaksiin sudah sangat tinggi. Dengan harapan seluruh program penanggulangan Covid-19 bisa berjalan dengan baik. Hingga saat ini koordinasi antara TNI, Polri dan Pemda dalam menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 dinilai sangat baik. 

“Saya berharap ini terus ditingkatkan dan mudah-mudahan target capaian vaksinasi bisa kita lakukan. Kenapa saya minta Kota Pontianak harus mencapai 250 ribu itu berarti 60 persen dari usia 12 tahun ke atas,” ucap Midji seperti dilansir pontianakpost.co.id..

Pihaknya dipastikan bakal terus mengevaluasi program vaksinasi di Kalbar. Dimana dengan capaian vaksinasi yang sudah mencapai 60 persen apakah berpengaruh pada tingkat keparahan seseorang ketika terpapar Covid-19.

“Vaksinasi ini merupakan satu-satunya jalan yang harus dilakukan untuk menangani pandemi Covid-19 dalam jangka panjang. Kemudian vaksinasi juga minimal menurunkan angka keparahan penderita. Sehingga keperluan vaksinasi sangat penting untuk kita sukseskan,” katanya.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin membuka secara virtual kegiatan vaksinasi Covid-19 lintas agama tersebut. Kegiatan ini menyasar sekitar dua ribu orang untuk mendapat vaksinasi Covid-19 gratis.

Menkes mengucapkan terima kasih atas kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar), TNI, Polri dan juga Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk bisa mengakselerasi vaksinasi. Tidak hanya di kota-kota besar yang terkonsentrasi di Pulau Jawa saja tapi juga bisa membantu masuk ke daerah-daerah yang relatif kondisinya lebih sulit.

“Kami beruntung karena saya paham sekali Muhammadiyah itu memiliki hubungan keberadaan di mana-mana, bisa membantu mengakselerasi program vaksinasi di seluruh pelosok Indonesia,” katanya. 

Sebagai informasi ia menyebutkan target vaksinasi se-Indonesia tahun ini ada 181,5 juta orang, atau sama dengan dua kali suntik artinya sebanyak 363 juta suntikan. Namun karena keterbatasan jumlah vaksin yang ada, untuk semester pertama sampai Juni 2021, pemerinta baru menerima 70 juta dosis vaksin.

Selanjutnya untuk semester kedua bulan Juli sampai Desember direncanakan Indonesia akan memiliki 290 juta dosis vaksin. Sehingga akan ada peningkatan empat kali lipat jumlah vaksin dari semester sebelumnya.

“Jadi harus empat kali lipat juga kecepatan untuk vaksinasi. Jadi kita harus menyuntik empat kali lipat lebih cepat. Lebih banyak setiap harinya empat kali lipat dibanding semester pertama tahun ini,” terangnya.

Untuk bisa menyukseskan progarm tersebut maka ia merasa sangat butuh bantuan dari semua pihak. Sebab tidak mungkin Kemenkes bisa menyelesaikan program tersebut tanpa melibatkan pihak-pihak lain. Termasuk pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan yang ada seperti salah satunya Muhammadiyah.

“Tidak mungkin pemerintah bisa sukses menjalankan program vaksinasi ini kalau tidak bisa menterjemahkannya menjadi suatu gerakan yang dimiliki secara gotong royong oleh semua komponen bangsa,” tegasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X