Jaga-Jaga Ya..!! Cuaca Ekstrem di Kalbar Hingga 13 Juli

- Jumat, 9 Juli 2021 | 12:27 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Berdsarkan pantauan di delapan stasiun pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalbar, kemarin (8/7), menunjukkan tidak terdapat hujan selama 2-5 hari ke depan di sejumlah daerah di provinsi ini.

“Suhu udara maksimum mencapai 34.6 derajat celcius di Kabupaten Sambas. Tidak terdapat cuaca asap ataupun jarak pandang pendek yang disebabkan oleh kekaburan udara. Titik panas indikasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan 24 jam terakhir terdeteksi tiga titik yakni di Kabupaten Ketapang dan Kubu Raya,” kata Kepala Data dan Seksi Informasi BMKG Supadio, Sutikno, Kamis (8/7).

Diprakirakan, potensi mudah hingga sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan masih akan berlangsung hingga 9 Juli 2021. “Nah, Mulai10 Juli 2021 potensi Karhutla di Kalimantan Barat dominan masuk pada kategori aman,” jelasnya diberitakan pontianakpost.co.id.

Menurutnya, diprakirakan akan segera punahnya pusat tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan berimbas pada pola pembentukan angin yang mendukung terjadinya hujan di wilayah Kalbar secara masif periode 9 – 13 Juli 2021.

Berkaitan dengan perkiraan akan terjadinya potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat tersebut, Sutikno pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai hujan lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, khususnya pada siang hingga sore hari.

“Waspadai dampak angin kencang seperti tumbangnya pohon, tumbangnya papan baliho, kerusakan atap rumah, ataupun angin kencang bagi penerbangan. Waspadai dampak petir yang bisa merusak peralatan elektronik di rumah, dan sebagainya. Karena cukup lamanya periode hujan lebat tersebut, maka perlu diwaspadai potensi terjadinya genangan, banjir ataupun tanah longsor,” paparnya.

Berdasarkan pantauan BMKG Supadio katanya juga diprakirakan pasang air laut mulai 9 Juli 2021 pada fase maksimum, khususnya pada malam hari.

“Masyarakat di pesisir barat Kalbar, khususnya yang terbiasa terdampak pasang air laut perlu mewaspadai potensi pasang air laut tersebut. Potensi pasang air laut fase maksimum ini perlu diwaspadai karena bersamaan dengan periode potensi terjadi hujan lebat di Kalbar,” jelas Sutikno. (ash)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB
X