Gapki Ramal Penguatan CPO di Kalbar Berlanjut

- Rabu, 23 Juni 2021 | 11:00 WIB
ANDALAN: Kelapa sawit menjadi salah satu komoditas andalan Kalbar. Seiring dengan beroperasinya Pelabuhan Kijing, kontribusi sawit, terutama dari pajak ekspor CPO akan meningkat signifikan. IST
ANDALAN: Kelapa sawit menjadi salah satu komoditas andalan Kalbar. Seiring dengan beroperasinya Pelabuhan Kijing, kontribusi sawit, terutama dari pajak ekspor CPO akan meningkat signifikan. IST

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Barat memprediksi pergerakan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di provinsi akan tetap menguat pada semester kedua tahun 2021. Ketua Gapki Kalbar, Purwati mengatakan, harga CPO Kalbar pada paruh kedua tahun ini tetap akan mengalami fluktuasi namun tidak signifikan. 

“Memasuki semester II/2021 diperkirakan harga CPO Kalbar masih cukup kuat dengan fluktuasi tidak signifikan sepanjang kebijakan pemerintah terkait dengan Biodisel dapat berjalan dengan baik, sasaran ekspor ke China, India dan beberapa negara Eropa berjalan normal,” ungkapnya, Senin (21/6).
 
Selain penerapan kebijakan biodiesel, dia menilai ada beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi penguatan harga CPO tersebut. Salah satunya, kata dia, karena komitmen pelaku usaha sawit dalam meminimalisir gangguan karhutla tahun 2021, yang  diharapkan mampu mempertahankan atau meningkatkan kinerja produksi sawit Kalbar pada tahun 2022. Selain itu, penguatan itu juga dipengaruhi kondisi iklim.
 
“Terjadinya La Nina di kawasan tropis pasifik terutama pada sentra produksi minyak kedele, jagung ikut memberikan kontribusi penguatan daya saing CPO terhadap minyak nabati lainnya,” katanya.
 
Lebih jauh dia menjelaskan, penguatan harga CPO sebenarnya sudah berlangsung sejak awal tahun ini. Dia menyebut, harga rata-rata CPO selama semester I tahun 2021 berada posisi Rp 9.907/kg, dengan harga terbaik berada pada bulan Mei 2021 yaitu sebesar Rp 10.771/Kg. Posisi harga tersebut menurutnya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan harga CPO semester I tahun 2020 yaitu sebesar Rp 7.663/kg, maupun harga rata rata CPO tahun 2020 yaitu sebesar Rp 8.117/kg. 
 
“Ditengah situasi daerah dilanda pandemi Covid 19, ternyata komoditi sawit cukup teruji daya tahannya. Kondisi harga yang baik ini tentu akan berpengaruh positif bagi sisi penerimaan petani sawit kita, sehingga diharapkan dari sisi pengeluaran dapat terkelola dengan baik,” pungkas dia. (sti)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB
X