Garam Potensial Dikembangkan di Kalbar

- Minggu, 13 Juni 2021 | 11:25 WIB

Kalimantan Barat memiliki potensi sektor kelautan dan perikanan yang sangat besar untuk menjadi salah satu pemasok garam.

Potensi tersebut mencakup letak geografis yang relatif dekat dengan pasar dunia dan  ketersediaan lahan yang luas dalam pengembangan industri garam, yang dapat diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat
Kalimantan Barat, yaitu dalam hal kesehatan dan kesejahteraannya.

Syarif Iwan Taruna Al-Kadrie, Kepala Lokal PSPL Serang yang dihubungi Pontianak Post mengatakan permasalahannya terletak pada pemaksimalan manfaat sumber daya air laut. Selama ini, kata dia di Kalbar belum memanfaatkan air laut untuk diolah menjadi garam.

“Harapannya, Pemerintah Kalbar bisa mengembangkan wilayah yang memiliki potensi garam, terutama daerah yang sulit dijangkau,” jelasnya. Bahan baku yang melimpah ini, kata dia hanya membutuhkan  sentuhan teknologi dalam pengolahannya. Sehingga harga garam di setiap daerah menjadi terjangkau.

Terkait swasembada garam di tahun 2025, dia optimis meskipun saat ini pemerintah masih mengimpor garam. Menurut dia, impor dilakukan karena masih kekurangan sekitar 4 juta ton lebih. Garam yang diimpor ini, lanjut dia sebagian besar untuk garam industri.

“Sedangkan garam konsumsi, saya pikir 80 persen kebutuhan sudah dipasok dari garam rakyat. Karena kita punya program pengembangan usaha garam rakyat,” tuturnya.

Adanya impor ini, kata dia juga menjadi pekerjaan rumah bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memperbaiki kualitas garam agar bisa masuk ke garam industri. Terkait hal ini, hari ini digelar Webinar ”Pengembangan Potensi Garam Dari Air Laut Kalimantan Barat” Sabtu (12/6).

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini sebagai sarana edukasi tentang pengembangan potensi garam dari air laut bagi masyarakat di Kalimantan Barat.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berkontribusi dalam perkembangan industri garam di Kalimantan Barat.

Memberikan informasi dan strategi optimal dalam pengembangan industri garam di Kalimantan Barat.

Adapun peserta kegiatan Webinar Nasional ini merupakan kader HMI Se Cabang Pontianak dan masyarakat umum dengan melalui link pendaftaran yang sudah disediakan.

Menghadirkan Narasumber Dr. Miftahul Huda, Direktur Jasa Kelautan Ditjen PRL. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Wahyu Cundrik Pamungkas S.T., Direktur Teknik dan Pemasaran PERUSDA. Arifin Jamian, Penemu Teknologi Pembuatan Garam dengan Sistem Prisma. (mrd)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X