Isi Perut Keluarga Lebih Penting, Covid-19 Dianggap Begini Oleh Petani...

- Sabtu, 29 Mei 2021 | 14:52 WIB

 Pagebluk Covid-19 tidak diketahui kapan akan berakhir di Indonesia dan Provinsi Kalimantan Barat. Segala cara sudah ditempuh pemerintah untuk memutus atau sekedar menghentikan angka pertambahan jumlah korban terpapar. Tetap saja angka pertambahan jumlah pasien terus meningkat beberapa waktu belakangan. Hanya kehidupan tetap harus berjalan seperti biasa. Salah satunya kehidupan para petani di ladang di tengah ancaman virus corona ini.

Para petani di Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya contohnya justru Pagebluk Covid-19 tidak menyurutkan semangat mereka bertani dan menghidupi keluarga dii rumah. “Saya nelayan juga bertani dan berkebun di ladang termasuk sawah,” kata Imran, petani asal Desa Arang Limbung, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya beberapa waktu lalu.

Menurutnya tidak ada alasan di tengah Pandemi Covid-19, semua harus terhenti beraktivitas. Pasalnya kebutuhan dapur dan harian termasuk keperluan sekolah anak-anak harus tetap dibayar. “Tidak ke ladang atau ke laut, bisa-bisa tidak makan. Saya salah satu yang tidak tercatat menerima bantuan pemerintah,” ucapnya.

Sebagai petani, memproduksi hasil pertanian adalah menjadi suatu kebanggaan. Terlebih di saat keadaan seperti ini, petani meyakini produktivitasnya dapat meningkatkan daya imun dirinya dari Covid-19. “Walaupun lahan saya menumpang tidak lebih dari 2 hektare tetapi hasilnya lumayan,” ucapnya.

Dia menambahkan meski sebagian orang memiliki dampak adanya virus corona ini, namun pihaknya yang berprofesi sebagai petani tidak memiliki pengaruhnya dan tetap beraktivitas di sawah. “Aktivitas kami tetap disawah sejak tahun lalu dan hingga saat ini sudah hampir selesai untuk ditanami padi untuk luas sawah 2 hektar, ” katanya.

Hingga saat ini belum ada kendala yang dihadapi sebab persediaan pupuk masih terjamin dan pendampingan yang yang dilajukan oleh penyuluh tetap berjalan lancar. Dia bersama petani lainnya tetap semangat menanam padi di tengah kondisi pandemik karena keinginan untuk membantu perjuangan dalam melawan COVID-19. “Tidak ada pengaruhnya. Seperti biasa jika memasuki musim hujan seperti ini kami beraktivitas di sawah untuk menjaga stok pangan” ucapnya.

Affandi Ketua Komisi II DPRD Kalbar menambahkan bahwa di tengah meningkatnya tambahan jumlah pasien Covid-19, para petani di sawah tetap beraktivitas untuk menjaga kemandirian pangan. “Kalau aktivitas usaha tani itu tidak ada pengaruhnya dengan adanya virus corona ini, namun yang berdampak yaitu penjualan komoditas hasil produksi petani yang mengalami penurunan, ” katanya.

Politisi Demokrat Kalbar ini menjelaskan ketika hampir semua orang dianjurkan diam di rumah, maka penyuluh dan petani serta tenaga medis tetap beraktivitas untuk melaksanakan tugas masing-masing. Mereka pejuang kehidupan untuk menyelamatkan negeri ini dari pandemi Covid-19. Justru keberadaan mereka di tengah gencarnya beras luar masuk Kalbar menjadi semacam kemandirian pangan masyarakat di pedalaman Kalbar.(den)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X