Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Syahdan melarang para guru menggelar open house lebaran dari rumah ke rumah. Tujuannya guna menekan terjadinya kluster baru virus covid-19.
“Sesuai surat edaran Wali Kota Pontianak tentang penanganan covid-19 sudah jelas tidak dibolehkan menggelar open house lebaran,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pontianak, Syahdan kepada Pontianak Post, Jumat (14/5).
Aturan tersebut juga mengena pada teman-teman guru. Penekanan itu dia katakan, sebab sudah menjadi kebiasaan sebagian guru kerap menggelar open house lebaran dari rumah ke rumah.
Apa yang dilakukan sebenarnya bagus. Mempererat silaturahmi sesama tenaga pendidik dan kependidikan. Namun untuk saat ini, open house tidak diperkenankan. Sebab kegiatan ini menimbulkan kerumunan. Akibatnya bukan tidak mungkin terjadinya penularan covid-19 di kluster silaturahmi open house lebaran terjadi.
Iapun bakal mengenakan sanksi apabila terdapat laporan guru-guru yang menggelar open house lebaran dari rumah ke rumah. Pada kesempatan itu, ia meminta para guru untuk silaturahmi dengan memanfaatkan aplikasi di ponsel pintar. Seperti melalui pesan WhatsApp. Video call atau beberapa aplikasi lainnya. Dengan demikian mudah-mudahan angka covid di Kota Pontianak kembali turun.
Sehingga aktivitas dapat kembali berjalan. Termasuk pelaksanaan sekolah tatap muka yang kini kembali di daringkan mudah-mudahan bisa normal kembali.(iza)
