Bandara Kian Lengang Jelang Idulfitri, Cuma 3 Flight Sehari

- Selasa, 11 Mei 2021 | 11:44 WIB
LENGANG: Aktivitas Bandara Internasional Supadio tampak lebih lengang pascadiberlakukannya kebijakan larangan mudik jelang Idulfitri.ASHRI ISNAINI/PONTIANAK POST
LENGANG: Aktivitas Bandara Internasional Supadio tampak lebih lengang pascadiberlakukannya kebijakan larangan mudik jelang Idulfitri.ASHRI ISNAINI/PONTIANAK POST

Beberapa hari jelang Idulfitri, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Supadio tampak lebih lengang dibanding hari sebelumnya. Pantauan di lapangan, Senin (10/5), hanya terdapat beberapa penerbangan saja yang mengangkut penumpang di Bandara Supadio.

Executive General Manager Bandara Internasional Supadio Akbar Putra Mardhika mengakui, akitvitas Bandara Suupadio memang lebih lengang sejak dikeluarkannya surat edaran dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 nasional nomor 13 tahun 2021 terkait dengan pelarangan mudik mulai 6 Mei hingga 17 Mei mendatang.

“Aktivitas di Bandara Supadio saat ini memang mengalami penurunan. Jadi kalau kita lihat dari H-6 hingga H-3 jelang Idulfitri untuk traffic penumpang turun hingga 69 persen dari tahun lalu di periode yang sama,” kata Akbar Putra Mardhika, Senin (10/5), kepada wartawan di Bandara Internasional Supadio.

Sedangkan untuk lalu lintas penerbangan, lanjutnya saat ini turun 33 persen dari tahun lalu. Terkait kebijakan pelarangan mudik, kata Akbar Putra Mardhika, pihak bandara bersama sejumlah stakeholder lainnya seperti TNI, Polri, KKP, maskapai dan sejumlah pihak terkait juga telah membuat posko bersama monitoring untuk memastikan bahwa untuk kegiatan lalu lintas penerbangan berjalan lancar.

Para penumpang yang akan terbang yang diberikan izin adalah penumpang dengan kategori pengecualian, sudah sesuai dengan ketentuan dari surat edaran Satgas Covid-19 nomor 13.

“Penumpang dengan pengecualian ini, seperti ASN atau pegawai yang melakukan perjalanan dinas yang dibuktikan dengan surat dinas dari pejabat minimal eselon II untuk ASN dan pimpinan perusahaan. Selain itu bagi penumpang dengan alasan tertentu seperti ada yang sakit, ada keluarga yang meninggal dan untuk persalinan juga diberikan izin dengan surat keterangan dari lurah atau desa setempat,” paparnya.

Bagi para penumpang dengan pengecualian yang diperbolehkan mengikuti penerbangan, kata Akbar sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan, jika sebelum diberlakukan pelarangan mudik disediakan satu cek poin untuk melakukan pemeriksaan atau mengecek dokumen kesehatan penumpang, namun setelah diberlakukannya pelarangan mudik disediakan dua cek poin.

“Di cek poin pertama adalah yang diskrining TNI/Polri, maskpai yang bertugas mengecek surat dinas maupun surat keterangan keperluan perjalanan pengecualian dan di cek poin kedua, akan dicek sesuai dengan surat edaran Satgas Covid nasional nomor 13, yakni sesuak dengan persyaratan kesehatan yang telah ditentukan,” kata Akbar,

Jadi saat ini lanjutnya, untuk masuk ke Kalimantan Barat diberlakukan syarat mengantongi surat hasil tes PCR 3×24 jam, sedangkan untuk keluar Kalbar juga PCR 3×24 jam, antigen 2×24 jam dan untuk GeNoseC19 yang berlaku 1×24 jam.

Sejak diberlakukannya pelarangan mudik, kata Akbar berdasarkan laporan yang diterima terdapat tiga orang yang ditolak karena untuk kelengkapan surat dinas dan sejenisnya tidak valid sehingga di reject sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

Pada Senin (10/5), terdapat empat penerbangan di Bandara Supadio dengan rincian 1 flight kedatangan dan tiga flight keberangkatan. “Untuk kedatangan ada dari Garuda tadi sudah masuk dengan 111 penumpang dan keberangkatan untuk Garuda juga ada 69 penumpang dan pada sore harinya juga ada Sriwijaya dan Batik Air itu sekitar 40-an penumpang,” ungkapnya.

Kendati mendukung penuh kebijakan larangan mudik sesuai dengan surat edaran Satgas Covid-19 nasional nomor 13, namun kata dia, aktivitas penerbangan di Bandara Supadio hingga 17 Mei di periode larangan mudik dipastikan masih terus berjalan, baik penerbangan untuk penumpang maupun kargo. “Untuk kargo penerbangan di Bandara Supadio ini relatif stabil, jadi ada sekitar 12 penerbangan perhari yang melayani penerbangan kargo,” ucapnya.

Jika dilihat dari rata-rata sejak H-6 hingga H-3 jelang Idulfitri, kata Akbar, rata-rata penerbangan yang melayani penumpang sebanyak 2 hingga 3 flight perhari. “Sementara secara total rata-rata bisa sampai 16 flight, yang terdiri sekitar 20 persennya untuk penerbangan regular penumpang dan 80 persennya untuk penerbangan kargo di periode hingga 17 Mei mendatang,” ungkapnya.

Dia memperkirakan, usai periode larangan mudik, yakni mulai 18 Mei mendatang untuk traffic aktivitas penerbangan kemungkinan bisa kembali seperti ttraffict pada April lalu. “Jadi kalau April lalu, rata-rata jumlah lalu lintas untuk penumpang sekitar di angka 3 ribuan penumpang perhari, sedangkan traffic pesawat sekitar di atas 30-35 penerbangan perhari. Jadi kami prediksi mulai 18 Mei akan kembali seperti periode April, walaupun periode April ini walaupun dibandingkan dengan periode normal sebelum pandemi masiih jauh sekali, masih sekitar diangka 30 persen diangka periode normal,” ucapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X