Orangutan Masuk Kebun, Ratusan Pohon Kelapa Rusak

- Senin, 3 Mei 2021 | 12:04 WIB
ORANGUTAN: Orangutan berada di sekitar dan perkebunan milik warga di Kayong Utara. Istimewa
ORANGUTAN: Orangutan berada di sekitar dan perkebunan milik warga di Kayong Utara. Istimewa

Orangutan masuk ke dalam perkebunan kelapa milik warga di Desa Penjalaan, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara. Untuk orangutan tersebut,  belum diketahui jenis kelaminnya yang telah memakan umbut pohon kelapa  di sekitar permukiman warga.

Salah satu warga, Anwar mengatakan, untuk saat ini ada sekitar 400-500 pohon kelapa yang rusak, lantaran otangutan tersebut memanjat dan memakan umbut kelapa. ”Diperkirakan sekitar 400-500 pohon kelapa telah di rusak oleh orang utan,” tambah dia seperti diberitakan pontianakpost.co.id.

Sementara,  Petugas Resort Sukadana Karimata, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Urai Iskandar mengungkapkan, adanya keluar orangutan dari kawasan Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa) bisa saja di sebabkan beberapa faktor. Bukan hanya karena terjadinya illegal logging.

“Keluarnya orangutan karena banyak faktor. Misalnya Ada karena ketidaksediaan pakan yang tidak mencukupi,  dan kita juga belum bisa menganalisa,” terangnya kepada Pontianak Post, Jumat (30/4). Sedangkan untuk proses penyelamatan terkait SDM akan dilakukan bersama mitra yang ada. 

“Kita bersama mitra, International Animal Rescue (IAR) Indonesia,  yang ada di Ketapang akan melakukan penyelamatan, dan kita bersama IAR saat ini bersama tim patolinya sambil menunggu dokter.  Karena tidak bisa langsung kita lakukan penyelamatan,” sambungnya.

Sebab lanjut dia, dalam penyelamatan perlu adanya persiapan yang dilakukan. Satu diantaranya, dimana akan dilakukannya translokasi.

“Artinya ada persiapan untuk mencari lepas liar  atau taranslokasi, ketika semua sudah siap semua,  secara administarsi sudah kita jajaki semua. Dari Tanagupa juga sudah siap menerima satwa tersebut di wilayah Tanagupa.  Karena lokasinya di penjalaan  salah sati desa penyangga Tanagupa.  (Taman Nasional Gunung Palung),” kata Urai. 

Untuk orang hutan ini, kata dia diduga lebih dari satu.  Terdiri dari, jantan dewasa,  remaja,  indukan dan anak.   “Empat ini belum langsung turun.  Salah satunya yang terlihat ini,” katanya. (dan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X