Pulang dari Sarawak, 245 Pekerja Migran Indonesia Dikarantina

- Kamis, 29 April 2021 | 14:07 WIB
TES : Petugas melaksanakan pemeriksaan tes usap terhadap PMI yang dikarantina di Asrama BPSDM Kalbar, Selasa (27/4). DINKES KALBAR
TES : Petugas melaksanakan pemeriksaan tes usap terhadap PMI yang dikarantina di Asrama BPSDM Kalbar, Selasa (27/4). DINKES KALBAR

Sebanyak 245 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang dari Sarawak, Malaysia sedang menjalani karantina di Asrama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalimantan Barat (Kalbar).  Mereka diobservasi selama lima hari untuk memastikan terbebas dari Covid-19, sebelum kemudian kembali ke daerah asal masing-masing.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengungkapkan, kemarin ada 189 orang PMI yang dikarantina di sana menjalani pemeriksaan tes usap (swab) PCR. “Mereka ini datang hari minggu kemarin dari Entikong. Kedatangan mereka dari Entikong difasilitasi oleh Satgas Khusus Penanganan Perbatasan yang dipimpin oleh Panglima Kodam XII/Tanjungpura,” katanya.

Pelaksanaan karantina dan observasi selama lima hari merujuk pada Surat Edaran (SE) Nomor 8 tahun 2021 Satgas Penanganan Covid-19 Nasional. Bahwa Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) harus menunjukkan swab PCR negatif pada saat masuk ke wilayah RI lalu dilakukan karantina selama lima hari. “Hari kelima mereka di swab ulang, bila negatif, mereka boleh pulang ke kediaman masing-masing, bila positif mereka dilakukan isolasi,” terangnya seperti diberitakan pontianakpost.co.id.

Seluruh proses ini menurutnya tak lepas dari peran Pangdam XII/Tanjungpura selaku Komandan Satgas Khusus Penanganan Perbatasan beserta jajarannya. Mulai dari pengaturan pengangkutan PMI dari Entikong, proses penginapan/karantina di Asrama BPSDM hingga pemulangan dilakukan oleh pihak Kodam XII/Tanjungpura. “Dinkes (Kalbar) itu masuk dalam Satgas Khusus perbatasan ini, kami hanya memfasilitasi swab RT PCR bagi PMI,” jelasnya.

Sesuai data terakhir, jumlah PMI yang sedang dikarantina di Asrama BPSDM telah mencapai 245 orang. Kedatangan mereka terbagi menjadi tiga trip. Trip pertama pada 25 April 2021 dengan jumlah 130 orang. Trip kedua di hari yang sama dengan jumlah 60 orang. Lalu trip yang ketiga tiba pada 26 April 2021 dengan jumlah 55 orang. Daerah asal para PMI ini beragam, ada yang dari dalam Kalbar seperti Kota Pontianak dan Kubu Raya dan ada juga asal dari daerah se-Indonesia. Seperti warga Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, NTB, Sulawesi Selatan, Aceh dan lain sebagainya.

Terpisah Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan untuk PMI yang pulang dari Malaysia ditangani langsung oleh Satgas khusus perbatasan di bawah Pangdam XII/Tanjungpura. Dalam hal ini Pemprov Kalbar hanya menyiapkan tempat penampungan atau karantina. “BPSDM itu bisa untuk 300 orang. Itu yang layak satu kamar berdua. Nah kalau dibuat satu kamar bertiga itu bisa 450 orang,” katanya.

Selain Asrama BPSDM, pihaknya juga menyiapkan beberapa tempat lainnya. Itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kepulangan PMI selama bulan ramadan ini. Di antaranya di Balai Koperasi dengan kapasitas 50 orang, asrama Korpri kapasitas 30, shelter Dinsos Kalbar dengan kapasitas 50 orang dan asrama LPMP dengan daya tampung 150 orang. “Total bisa sampai 600 orang, kalau mendesak bisa sampai 700 (kapasitas). Itu sangat layak, karena ini kamar-kamar, bukan hanggar,” paparnya.

Mereka yang dikarantina di Kota Pontianak menurut Midji adalah PMI yang berasal dari Pontianak, Kubu Raya dan luar daerah Kalbar. Sementara yang daerah lain di Kalbar seperti di Kabupatan Sambas, langsung dikarantina di Sambas dengan tempat yang disiapkan pemerintah kabupaten. “Nanti dikarantina, setelah lima hari di-PCR lagi, kalau negatif boleh langsung lanjutkan perjalanan pulang ke rumah atau yang mau ke Jakarta balik ke daerah dia,” ucapnya.

Sementara jika ditemukan ada yang positif Covid-19, maka harus diisolasi di tempat yang disediakan pemerintah seperti di Upelkes Kalbar. Sementara menyikapi kebijakan pemerintah pusat tentang penghentian angkutan umum selama momen jelang dan pasca idulfitri, Midji berharap di tanggal tersebut pemulangan PMI bisa dihentikan sementara. Sebab tidak mungkin PMI tersebut harus dikarantina selama satu bulan. “Saya sudah bilang konsul (KJRI Kuching) jangan keluarkan surat jalan. Itu mau diisolasi dimana, satu bulan. Maka saya minta pada konsul tidak ada lagi (pemulangan),” pungkasnya.(bar)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB

Ismail Jadi Pj Bupati Mempawah, Gantikan Herlina

Minggu, 7 April 2024 | 11:15 WIB
X