Tak Hujan-Hujan, di Kalbar Hotspot Paling Banyak di Ketapang

- Senin, 26 April 2021 | 10:57 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SEPEKAN sudah hujan tidak mengguyur wilayah Ketapang. Alhasil, titik api (hotspot) bermunculan di sejumlah wilayah di Ketapang. Bahkan, dalam sepekan terakhir, titik panas paling banyak terjadi di Ketapang.

“Berdasarkan data pengamatan di delapan Stasiun BMKG Kalimantan Barat, maksimum telah tujuh hari tidak hujan, yaitu di Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman Ketapang. Akumulasi jumlah titik panas terbanyak dalam seminggu terakhir juga terdapat di Ketapang,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Nanang Buchori, (25/4) dilansir pontianakpost.co.id.

Dia menambahkan, diprakirakan di sebagian wilayah Ketapang, khususnya bagian selatan, masih berpotensi mudah hingga sangat mudah terjadi kebakaran hutan dan lahan hingga 26 April 2021. “Masyarakat  diimbau agar tidak melakukan kegiatan pembakaran hutan dan lahan, khususnya pada daerah yang masih rendah curah hujannya,” pintanya.

Nanang mengungkapkan, diprakirakan semakin jauh dan semakin lemahnya Typhoon Surigae yang saat ini telah menjadi kategori Pusat Tekanan Rendah (998 hPa) di Samudra Pasifik. Hal yang menurut dia, berdampak tidak langsung pada pembentukan pola belokan angin ataupun pusaran angin tertutup ataupun Borneo Vorteks di sekitar wilayah Kalimantan Barat. Pembentukan pola angin tersebut, menurut dia, memicu mudahnya terjadi pembentukan awan hujan.

“Hujan di sebagian besar wilayah Kalimantan Barat diprakirakan akan terjadi pada 27 hingga 30 April 2021,” jelasnya. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dijelaskan dia, berpotensi terjadi pada periode tersebut, yang bisa disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di sebagian wilayah Kalimantan Barat.

Masyarakat diimbau dia untuk mewaspadai dampak yang dipicu oleh cuaca ekstrem tersebut. Di antaranya, sebut dia, hujan lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, khususnya pada siang hingga sore hari. Termasuk, diharapkan dia, juga mewaspadai dampak angin kencang seperti tumbangnya pohon, tumbangnya papan baliho, kerusakan atap rumah, ataupun angin kencang bagi penerbangan. “Waspadai dampak petir yang bisa merusak peralatan elektronik di rumah, dan sebagainya,” pungkasnya. (afi)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X