Permintaan Global Dongkrak Harga Sawit

- Kamis, 22 April 2021 | 11:51 WIB

Harga kelapa sawit di Kalimantan Barat (Kalbar) sejak beberapa waktu terakhir konsisten tembus pada angka Rp2.000an per kilogram. Permintaan global yang semakin membaik, membuat harga komoditas andalan Kalbar ini kian menguntungkan pelaku usaha maupun petani. Berdasarkan penetapan harga Dinas Perkebunan Kalbar, harga Tanda Buah Segar (TBS) sawit untuk periode I April 2021 untuk usia 10 – 20 tahun Rp2.216.20 per kilogram, dengan harga CPO Rp9.772,72 dan Karnel Rp6.803,73 per kilogram.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero mengatakan bahwa tren permintaan minyak kelapa sawit mentah atau CPO dunia terus meningkat. Hal itu akan mendorong harga TBS sawit di Kalbar terus membaik dan saat ini harga tertinggi di atas Rp2.000 per kilogram. Menurutnya komoditas CPO di Kalbar yang sebagian diekspor ke Tiongkok diprediksikan naik dari sisi permintaan dan harga pada tahun ini.

“Nah, ini tentu akan berdampak besar bagi perekonomian daerah dan masyarakat terutama petani swadaya,” jelas dia seperti diberitakan pontianakpost.co.id.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspekpir) Kalbar, Ys Marjitan, mengakui saat ini harga TBS mengalami kenaikan dan konsisten di atas Rp2.000 per kilogram. Bahkan, kata dia, ada sejumlah pabrik mengambil TBS dengan harga tertinggi kendati sebenarnya harga tersebut lebih rendah berdasarkan harga ketetapan pemerintah.

“Saat ini sudah menggunakan harga tertinggi. Misalnya harga TBS yang usia sembilan tahun sebenarnya Rp1900an, tetapi dibeli dengan harga maksimal usia 10-20 tahun Rp2.000 ribu,” ungkapnya.

Para petani, menurut Marjitan menyambut positif tren harga sawit yang tinggi ini. Selain kenaikan harga pada pasar dunia, tingginya harga sawit menurutnya juga dikarenakan baiknya permintaan dari pabrik kelapa sawit. Dirinya juga berharap, dengan beroperasinya Pelabuhan Internasional Kijing dapat memangkas biaya logistik, sehingga berdampak pada harga sawit. 

Sementara itu, kesejahteraan petani yang diukur dari Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalbar terus menunjukkan kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mendata, NTP pada Maret 2021 sebesar 120,82 poin naik 2,98 persen dibanding NTP bulan Februari 2021 sebesar 117,31 poin.

Dari beberapa subsektor pertanian, NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Maret 2021 tercatat paling tinggi, yakni sebesar 134,67 poin naik 4,70 persen dibanding NTP Februari 2021 sebesar 128,63 poin. Sementara subsektor lainnya, NTP Tanaman Padi dan Palawija (NTPP) sebesar 94,48 poin; NTP Hortikultura (NTPH) sebesar 106,41 poin; NTP Peternakan (NTPT) 95,74 poin; dan NTP Perikanan (NTPN) 104,69 poin.

“Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani,” kata Kepala BPS Kalbar, Muh Wahyu Yulianto.  Bila dibandingkan antarprovinsi di Pulau Kalimantan, Kalimantan Barat tercatat memiliki NTP tertinggi. Di posisi selanjutnya, ada Kalimantan Timur 117,84 poin, Kalimantan Tengah 112,16 poin, Kalimantan Selatan 107,97 poin, dan Kalimantan Utara 104,30 poin. (sti)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X