GAWAT..!! Sintang Hadapi Puncak Gelombang Ketiga Covid-19

- Senin, 19 April 2021 | 09:51 WIB
TES ANTIGEN: Petugas medis melakukan tes antigen pada salah satu pengunjung warung kopi saat Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang menggelar razia gabungan, Jumat (16/4). HUMASKAB/PONTIANAK POST
TES ANTIGEN: Petugas medis melakukan tes antigen pada salah satu pengunjung warung kopi saat Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang menggelar razia gabungan, Jumat (16/4). HUMASKAB/PONTIANAK POST

Tingkat fatality rate atau angka kematian akibat Covid-19 masih terbilang tinggi di Sintang. Begitu pun potensi penularannya. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh mengungkapkan pada Jumat (16/4) kemarin di Kabupaten Sintang ada tiga orang meninggal dunia akibat Covid-19.

“Satu dari Kayan Hulu, dua dari Kecamatan Sintang,” ucapnya. Rata-rata yang meninggal dunia berusia 50-an tahun ke atas. Harysinto mengatakan angka kematian karena Covid-19 di Kabupaten Sintang hampir mencapai 4 persen dari seluruh kasus.

“Dari Januari sampai sekarang, ada 29 kasus meninggal dunia di Kabupaten Sintang,” ucapnya dilansir pontianakpost.co.id. Angka kematian akibat Covid-19 yang terus bertambah hendaknya menjadikan masyarakat sadar bahwa virus ini perlu untuk ditakuti dan diwaspadai.

Fatality rate yang tinggi menimbulkan kecurigaan bahwa virus Covid-19 yang ada di Sintang belakangan ini merupakan varian baru yang telah bermutasi. Namun Harysinto enggan memberikan kepastian terkait itu. “Saya tidak bisa menjelaskan ini varian baru atau bukan,” katanya.

Namun ia meminta masyarakat untuk jujur jika mengalami gejala-gejala terjangkit Covid-19. Seperti kehilangan penciuman, demam, hilang rasa saat makan, dan badan pegal-pegal. “Saya rasa sudah cukup sosialisasi tentang Covid itu. Gejala-gejalanya sudah kita kasih tahu. Jadi jangan takut melaporkan kalau ada gejala-gejala itu. Dari pada sudah parah baru diberi tahu, nanti bisa tidak tertolong,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Sintang sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang, Jarot Winarno mengatakan, puncak gelombang pertama Covid-19 Kabupaten Sintang adalah akhir bulan Oktober dan awal bulan Desember (2020). Saat itu dalam satu minggu dijumpai 83 kasus. Sedangkan puncak gelombang kedua terjadi pada awal bulan Januari, usai libur Natal dan Tahun Baru. Dengan catatan 63 kasus dalam satu minggu.

Puncak gelombang ketiga terjadi pada April ini. Dengan catatan 260 kasus. Diawali oleh 110 kasus perjalanan pulang dari Pontianak dan Singkawang kemudian menularkan kepada keluarga. Jadi total kasus dari klaster perjalanan dan klaster keluarga adalah 236 kasus. Sedangkan 24 kasus lainnya berasal dari penularan transmisi lokal di Sintang.

“90,8 persen adalah kasus perjalanan. Artinya kasus yang paling rawan adalah imported cases, kasus yang dikirim. Karena peelajanan ke luar kota, baik itu Pontianak, Singkawang, dan Jakarta. Tapi paling banyak dari Pontianak,” ucapnya.

Jarot juga mengatakan, selama April ini angka kematian akibat Covid-19 adalah sebanyak 11 orang.  “Jadi case fatality rate kita 4 persen. Ini sangat tinggi. Kita harus pahami ini adalah (puncak) gelombang ketiga Covid-19 di Kabupaten Sintang,” ujarnya.

Melihat tingginya kasus yang diakibatkan oleh perjalanan, Jarot pun mengatakan bahwa harus dilakukan pengetatan untuk masuk ke Sintang. “Pakai moda pesawat, kita kenakan rapid antigen. Tetapi untuk moda transportasi umum belum. Coba kita pikirkan bagaimana, apakah kita buka kembali pos-pos penjagaan. Ini untuk pengetatan orang masuk Sintang agar kasus dari luar bisa kita tahan untuk masuk,” ucapnya.

Terkait ucapan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji yang melarang kunjungan ke Sintang, Jarot pun merespon dengan mengatakan hal itu perlu dipertimbangkan kembali dari sisi dampak ekonominya.

“Konektivitas Pontianak dan Sintang ini sangat erat sekali. Jadi kadang-kadang takut dengan corona dan masalah perut, mereka lebih memilih masalah perut. Imbauan itu bagus-bagus saja, ndak ada masalah. Namun yang paling penting, kita minta support provinsi untuk menambah sarana dan prasarana, peningkatan kesejahteraan,” ucapnya. (pontianakpost)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X