Pusat Rencanakan Investasi 150 Perusahaan Tiongkok di Kalbar, Ini Kata Gubernur

- Sabtu, 10 April 2021 | 10:37 WIB
Jembatan Kapuas di Kalbar. Kabarnya investor asal China bakal masuk ke Kalbar.
Jembatan Kapuas di Kalbar. Kabarnya investor asal China bakal masuk ke Kalbar.

Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji belum mengetahui secara pasti rencana pemerintah pusat yang akan mendatangkan 150 perusahaan Tiongkok ke Kalbar. Namun demikian ia bersyukur jika ke depan banyak investor yang masuk ke daerah ini.

“Sebagai gubernur saya sampai hari ini belum tahu tentang hal seperti ini. Harusnya sebelum dirilis kami diajak, setidaknya diberi tahu. Setahu saya tidak ada,” ungkap Sutarmidji.

Sebagai kepala daerah ia belum mendapat informasi apapun dari pemerintah pusat. Baik tentang perusahaan apa saja dan bergerak di bidang apa saja yang akan masuk ke daerah ini. “Itukan perlu persiapan, tidak mungkin orang mau investasi langsung masuk. Ada persiapannya, setahu saya tidak ada,” katanya.

Sejauh ini yang baru ia ketahui adalah kerja sama pembangunan smelter grade alumina refinery di Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah. Pembangunan smelter oleh PT Alumina Indonesia, perusahaan patungan milik PT Inalum dan PT Antam itu diperkirakan bisa menyerap tenaga kerja hingga empat ribua orang.

“Yang ada itu Antam, itu nanti kegiatan smelter (bauksit) bisa menyerap tenaga kerja kasar maupun terlatih dan ikutannya kurang lebih empat ribu. Kemudian pelabuhan Kijing, kegiatan ekspor CPO, itu saja sebenarnya,” paparnya.

Orang nomor satu di Kalbar itu menyebut kewenangan perizinan investasi atau Penanaman Modal Asing (PMA) sebagian besar berada di pemerintah pusat. “Hampir semua pusat, sekarang perizinan bidang itu hampir semua pusat, kami hanya menjalankan yang menjadi kewenangan kita,” katanya.

Midji memastikan urusan perizinan yang dibutuhkan di Kalbar bakal lebih cepat. Pemprov Kalbar berusaha memberikan kemudahan-kemudahan sesuai dengan batasan kewenangan daerah.

“Bersyukur juga kita kalau memang ada investor masuk. Target saya bagaimana kita (Kalbar) menjadi daerah penyumbang PDRB (produk domestik regional bruto) terbesar di Kalimantan. Yang besar Kaltim, tapi kita sudah nomor dua, biasanya nomor empat sekarang sudah nomor dua,” imbuhnya.

PDRB Kalbar dinilai telah menunjukkan kemajuan yang positif. Untuk triwulan pertama tahun ini ia memperkirakan nilai ekspor Kalbar angkanya sudah surplus yaitu di angka 240-an juta dolar AS. Sementara target tahun ini nilai ekspor diharapkan surplus 800 juta dolar AS. “Artinya ada peningkatan, kalau pelabuhan (Kijing) maksimal proporsional, maka perkiraan saya 800 (juta dolar AS) itu bukan hal yang sulit, bahkan bisa lebih,” pungkasnya.

Seperti diketahui, tiga menteri Kabinet Indonesia Maju, yaitu Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir, sempat melakukan lawatan ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 1-3 April 2021lalu.

Salah satu pembahasan dalam lawatan tersebut, membicarakan tentang investasi yang mendatangkan 150 perusahaan Tiongkok di Kalbar. Dari 150 perusahaan tersebut diperkirakan bakal mempekerjakan lebih dari 3.000 pekerjadengantotalnilaiinvestasi sebesar1,38 miliar dolar AS. (bar) 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Dua Desa di Kabupaten Kapuas Hulu Dilanda Gempa

Kamis, 21 Maret 2024 | 22:06 WIB
X