GAWAT..!! Empat Puluh Guru Positif Covid-19, Sekolah Tatap Muka di Kalbar Dihentikan

- Senin, 8 Maret 2021 | 14:15 WIB
TAHAN DULU, BU: Seorang guru mengikuti tes swab beberapa waktu lalu. ROBERTUS RISKY/JAWA POS
TAHAN DULU, BU: Seorang guru mengikuti tes swab beberapa waktu lalu. ROBERTUS RISKY/JAWA POS

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) menghentikan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk jenjang SMA/SMK/SLB yang menjadi kewenangannya. Kebijakan ini diambil menyusul sudah ditemukannya 40 guru kasus positif Covid-19 dari pemeriksaan tes usap (swab) PCR.

“Saya tidak mau ambil risiko, beberapa sekolah yang kami jadikan sampel, gurunya (dites) PCR, hampir semua sekolah ada yang positif,” ungkap Gubernur Kalbar Sutarmidji diberitakan pontianakpost.co.id.

Jumlah guru yang positif Covid-19 itu dinilai cukup banyak. Bahkan menurut dia ada sekolah yang gurunya positif, sementara para pelajarnya yang dites menggunakan rapid antigen tidak ada satu pun yang reaktif atau positif. Keberadaan guru yang positif tersebut dikatakan didapat membahayakan pelajar, sehingga kebijakan penghentian PTM harus diambil. 

“Jumlahnya (guru positif) cukup banyak, kalau guru tidak bisa disiplin. Saya tidak mau ambil risiko,” pungkasnya.

Terpisah Kepla Dinas Kesehatan Kalbar Harisson menambahkan, pihaknya sudah melaksanakan tes usap PCR terhadap 728 guru dari beberapa sekolah di Kota Pontianak. Dimana dari 540 sampel yang hasilnya sudah keluar ditemukan 40 orang kasus positif Covid-19 atau sebesar 7,41 persen. Sementara yang negatif ada 500 orang atau 92,59 persen.

Adapun sekolah-sekolah yang gurunya sudah dilakukan pemeriksaan tersebut antara lain, SMAN 3 Pontianak, SMA Mujahidin Pontianak, SMAN 4 Pontianak dan SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. Lalu SMAN 5 Pontianak, SMAN 1 Pontianak, SMAN 7 Pontianak, SMAN 11 Pontianak, SMAN 8 Pontianak.

Kemudian SMAN 6 Pontianak, SMAN 9 Pontianak, SMAN 10 Pontianak dan SMAN 2 Pontianak. Hasil pemeriksaan tersebut diketahui total dari tanggal 24 Februari 2021 sampai 4 Maret 2021 lalu. Jumlah tersebut bisa saja bertambah, mengingat masih ada sampel tes usap para guru yang hasilnya belum keluar.

“Dari sini kami tahu bahwa PTM akan membawa risiko terjadinya klaster baru dalam penyebaran virus Covid-19. Jadi untuk meniadakan risiko tersebut maka PTM di sekolah ditiadakan, siswa (pelajar) kembali sekolah secara daring atau online,” tutupnya.

Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kalimantan Barat (Kalbar) melakukan langkah-langkah antisipasi agar varian baru virus corona B117 tidak masuk ke daerah ini. Caranya dengan memperketat pemeriksaan di pintu-pintu masuk orang dari luar daerah ke Kalbar.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengungkapkan, langkah-langkah tersebut antara lain, pertama memeriksa secara intensif Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk ke Kalbar dari Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Seperti diketahui aktivitas pemulangan PMI non prosedural dari Malaysia terus dilakukan pihak terkait.

“Itu biasanya diangkut oleh Dinas Sosial ke shelter, di sana Dinas Kesehatan melakukan swab (tes usap) terhadap semua yang di shelter yang dari Malaysia itu,” ungkap Harisson, Minggu (7/3).

Untuk memastikan para PMI ini tidak terpapar virus atau terjangkit penyakit, maka mereka belum diperbolehkan pulang ke kampung halaman hingga hasil tes usapnya keluar. Langkah yang lain dilakukan di Bandara Internasional Supadio, Kubu Raya. Dimana sampai saat ini masih diberlakukan bagi penumpang yang datang ke Kalbar wajib negatif tes usap PCR.

“Kemudian kalau yang (penumpang) kapal laut kan pakai swab antigen, kemudian begitu dia sampai ke Pontianak (penumpang kapal) kita lakukan tes PCR secara acak ya,” paparnya.

Di samping upaya-upaya pencegahan tersebut, Dinas Kesehatan Kalbar juga bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura (Untan) dalam mendeteksi varian baru virus corona. Pihak lab PCR Untan rutin mengirimkan sampel ke Jakarta, untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS). Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui perkembangan virus yang ada di Kalbar, apakah masih sama dengan sebelumnya atau terjadi mutasi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB

Ismail Jadi Pj Bupati Mempawah, Gantikan Herlina

Minggu, 7 April 2024 | 11:15 WIB
X