Dampak Fery Penyeberangan KMP Bili Tenggelam, Harus Pindah Angkutan

- Minggu, 28 Februari 2021 | 10:28 WIB
TERKENDALA: Karamnya kapal fery penyeberangan KMP Bili, berdampak juga terhadap penanganan bidang kesehatan.FAHROZY/PONTIANAKPOST
TERKENDALA: Karamnya kapal fery penyeberangan KMP Bili, berdampak juga terhadap penanganan bidang kesehatan.FAHROZY/PONTIANAKPOST

 Tenggelamnya kapal fery penyeberangan KMP Bili, juga berdampak pada pelayanan bidang kesehatan. Pasalnya, untuk rujukan pasien dari sejumlah Puskesmas ke RSUD Sambas maupun Pemangkat, harus berpindah angkutan.

Hal ini dibenarkkan Kepala Dinas Kesehatan Sambas, dr Fatah Maryunani. Ia mengatakan ada dampak terhadap pelayanan bidang kesehatan dengan adanya musibah tenggelamnya fery penyeberangan KMP Bili. Terutama berkaitan rujukan pasien dari sejumlah puskesmas yang ada.
Disampaikan Fatah, selama ini Puskesmas Sentebang, Tekarang, dan beberapa Puskesmas lainnya, jika akan merujuk pasien ke RSUD Sambas, RSUD Pemangkat dan RS lain, akan menyeberang menggunakan kapal fery.

Karena musibah tersebut, Ambulans dari sejumlah Puskesmas itu tak bisa langsung membawa pasien. “Jadi harus dua kali kerja, dari Puskesmas Sentebang maupun Tekarang misalnya. Ambulans yang membawa pasien, harus berhenti di Dermaga Perigi Piai dan memindahkan pasien ke kapal penyeberangan berukuran kecil, yang nanti selanjutnya ditunggu ambulans lain di Dermaga Kuala Kecamatan Tebas, baru bisa dirujuk ke RSUD,” katanya dilansir pontianakpost.co.id.

Atas kondisi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas juga mempersiapkan sarana ambulans untuk di Dermaga Kuala Kecamatan Tebas. “Ada penambahan pelayanan yang diberikan, yakni menyiapkan ambulans di Dermaga Kuala Tebas,” katanya.

Tak hanya pelayanan kesehatan yang terganggu. Tenggelamnya kapal Fery penyeberangan Dermaga Kuala Tebas – Perigi Piai Tekarang, berdampak pula pada sektor lainnya di masyarakat. Dari ekonomi, sosial, bahkan di sektor pendidikan.

Sejumlah kecamatan yang ada seperti Jawai, Jawai Selatan, Tekarang memiliki sumber pertanian dan perkebunan yang cukup melimpah, yang biasanya memenuhi sejumlah pasaran di Kabupaten Sambas maupun Kalimantan Barat. (fah)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB
X