Zona Oranye, Sekolah Tatap Muka Tetap Dilaksanakan

- Rabu, 24 Februari 2021 | 12:32 WIB
TATAP MUKA SD: Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar tatap muka di Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak Jalan Letjend Suprapto, Senin(22/2). Sejumlah sekolah di Kota Pontianak mulai melakukan ujicoba tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19. HARYADI/PONTIANAKPOST
TATAP MUKA SD: Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar tatap muka di Sekolah Dasar Negeri 20 Pontianak Jalan Letjend Suprapto, Senin(22/2). Sejumlah sekolah di Kota Pontianak mulai melakukan ujicoba tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19. HARYADI/PONTIANAKPOST

 Zona kategori risiko kenaikan kasus Covid-19 kabupaten/kota se-Kalbar kembali mengalami perubahan per 21 Februari 2021. Jika minggu lalu ada delapan daerah yang masuk zona kuning atau tingkat risiko rendah, kini hanya menyisakan empat daerah saja.

Meski demikian, perubahan tersebut tak lantas membuat pemerintah membatalkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di daerah yang awalnya berada di zona kuning kemudian berubah ke orange. PTM akan tetap berlanjut untuk minggu ini dan baru akan dievaluasi kembali pada pekan depan.

Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengungkapkan, khusus SMA/SMK/SLB yang menjadi kewenangan Pemprov Kalbar, minggu ini masih boleh melaksanakan PTM di sekolah. Jika dari perkembangan zona risiko, minggu depan daerah tersebut masih berada di zona orange, maka proses PTM dihentikan.

“Kami akan evaluasi besok (hari ini) juga kami lakukan swab (tes usap) PCR untuk guru dan murid dengan swab antigen,” katanya kepada awak media, Selasa (23/2) dilansir pontianakpost.co.id.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada orang di lingkungan sekolah yang tejangkit Covid-19. Jika ditemukan ada yang positif, maka PTM di sekolah yang bersangkutan bisa langsung dihentikan. “Kalau ada yang positif (Covid-19) di sekolah itu tidak boleh ada proses belajar mengajar,” ujarnya.

Hasil tes usap PCR terhadap para guru yang mengajar, jika ditemukan kasus positif Covid-19 juga akan dilihat lagi. Apabila hanya ditemukan ada satu guru yang kasus positif dan pelajar semua negatif, bisa saja hanya satu guru yang positif tersebut yang tidak boleh ke sekolah atau harus isolasi. Pada dasarnya semua tetap akan dilihat dari perkembangann ke depan.

Sementara untuk daerah kabupaten secara keseluruhan, akan dilihat kasus per kecamatan. Karena tidak semua kecamatan ditemukan kasus Covid-19. Pemerintah daerah setempat diharapkan bisa memilah kecamatan mana saja yang kasusnya tinggi dan mana yang tidak. “Biasanya kami toleransi itu untuk daerah yang jangkauan internetnya tidak sampai. Tidak ada sinyal apapun di sana, sehingga proses belajar mengajar harus dengan tatap muka,” terangnya.

Sedangkan daerah kota seperti Singkawang, Pontianak serta ibu kota kabupaten yang tingkat mobilitas masyarakatnya tinggi, izin atau rekomendasi untuk melaksanakan PTM bakal lebih ketat.

Pada intinya lanjut dia, untuk minggu ini PTM tetap berjalan. Mengingat beberapa daerah tersebut, perubahan zona dari kuning ke orange, nilainya tidak signifikan atau tidak dalam. Seperti dicontohkannya untuk Kota Singkawang nilai zonasinya di angka 2,4, pas di ambang batas antara zona kuning dan orange. Dilihat dari data harian per kemarin pun harusnya Singkawang sudah berada di zona kuning.

Bahkan dilihat dari perkembangan kasus harian, kemarin jumlah kasus sembuh juga lebih banyak dari pada temuan kasus positif. Namun demikian jika sudah di zona orange, kapan saja jika diperlukan, sekolah bisa langsung menghentikan PTM. “Jadi kapan waktu saja, mau hari ini, besok, lusa, boleh. Karena syaratnya sudah terpenuhi. Tapi kami lihat perkembangan kasus hari ini (kemarin), besok (hari ini), mudah-mudahan tetap landai seperti ini dan kami lihat hasil zona minggu depan,” tegasnya.

Sepanjang para pelajar selalu menggunakan masker dengan baik dan menjaga jarak, Midji sapaannya yakin penularan bisa dicegah. Ditambah lagi kebijakan Pemprov Kalbar mewajibkan tes swab PCR sebagai syarat bagi penumpang pesawat udara yang datang ke Kalbar dinilai efektif.

Hal tersebut membuat kecenderungan hasil pemeriksaan sampel di lab, memiliki nilai cycle treshold (CT) yang tinggi. Sehingga otomatis kandungan virus atau viral load-nya rendah. Penanganan terhadap pasien positif yang memiliki kandungan virus rendah tentunya akan lebih mudah.

Midji lantas mengingatkan sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Semua harus menggunakan masker, sering mencuci tangan dan selalu menjaga jarak. Jumlah pelajar yang mengikuti PTM juga masih terbatas untuk kelas XII. “Kami lihat hasil hari Senin atau Selasa depan, kalau masih orange berhenti, tidak boleh (PTM) sekolah,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Midji juga sempat mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 harian se-Kalbar. Dimana ada tambahan 28 kasus konfirmasi baru dan 43 yang dinyatakan sembuh. “Kalau kasus aktif itu sekarang ada 300 lebih saja. Jadi sebenarnya kecil,” tutupnya. (k)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Beratnya Akses Pendidikan Anak-Anak Tanjung Lokang

Senin, 18 Maret 2024 | 10:35 WIB

Harga Ayam Potong di Pasar Rakyat Landak Meroket

Kamis, 14 Maret 2024 | 13:19 WIB

Enam Wilayah di Kabupaten Sanggau Terendam Banjir

Kamis, 14 Maret 2024 | 11:00 WIB
X