PROKAL.CO,
Kapal feri penyeberangan KMP. Bili terguling di Dermaga Perigi Piai, Kecamatan Tekarang, Sabtu (20/2) sekitar pukul 14.00. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kepanikan melanda para penumpang. Teriakan histeris terdengar membahana.
Banyak penumpang yang memilih melompat ke air saat menyadari kapal mulai miring sebelum akhirnya terguling dan karam. Riko, salah satu penumpang misalnya. Ia panik dan terjun ke sungai untuk menyelamatkan diri. “Sekarang masih di lokasi, belum bisa balik ke Sambas,” kata Riko saat dihubungi tak lama setelah kejadian, Sabtu (20/2). Ia lantas menceritakan bagaimana kapal penyeberangan yang ditumpanginya itu tenggelam. Sekitar pukul 14.00 WIB, kapal Fery KMP Bili hampir tiba di Dermaga Tekarang setelah lepas jangkar dari Dermaga Tebas.
“Sudah sampai di dermaga sebelah Kecamatan Tekarang, air sudah masuk ke dalam kapal, sementara pintu untuk keluar masuk penumpang belum dibuka (karena belum sempurna berhentinya), namun dengan cepat kapal seperti miring. Banyak penumpang sudah mulai melompat ke air begitu miring, jadi saya ikut juga melompat,” katanya seperti diberitakan pontianakpost.co.id.
Saat itu, Riko dan beberapa penumpang tak lagi memedulikan kendaraan miliknya yang ikut diseberangkan. “Motor saya tenggelam bersama kapal, karena saya melompat untuk menyelamatkan diri,” katanya. Riko menyebutkan, pada waktu kejadian nahas tersebut, KMP Bili dalam kondisi muatan penuh, baik itu truk yang membawa pasir, mobil, sepeda motor dan penumpang (orang).
Begitu mengetahui adanya kejadian ini, Tim SAR gabungan segera turun ke lokasi. “Kami dari Pos SAR Sintete, begitu mendapatkan kabar adanya kapal feri tenggelam, kami langsung meluncur ke lokasi,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Yopi Haryadi saat dikonfirmasi.
Tim Pos SAR Sintete bergerak menuju lokasi menggunakan RIB (Rigid Inflatable Boat) dilengkapi peralatan medis, peralatan navigasi, peralatan komunikasi, peralatan evakuasi, peralatan Selam termasuk APD Covid 19.