PROKAL.CO,
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalbar, Adi Yani memastikan telah berkoordinasi dengan Dirjen Gakkum KLHK guna mengungkap kasus ilegal logging sekaligus terbakarnya mobil petugas KPH. Menurutnya barang bukti sejumlah kubik kayu yang diduga dari aktivitas ilegal logging itu telah diserahkan ke kepolisian. “Senin atau Selasa tim gabungan akan ke lokasi. Kami juga koordinasi dengan teman-teman di kepolisian dan TNI,” tutur dia.
Seperti diketahui, mobil dinas milik UPT KPH Wilayah Putussibau Utara terbakar di wilayah desa Nanga Awin Kecamatan Putussibau Utara, Sabtu (13/2). Menurut Adi Yani, terbakarnya satu unit mobil tersebut saat petugas melakukan patroli dan mendapati aktivitas yang diduga ilegal logging. Kala itu, petugas melakukan pengecekan di titik ilegal logging yang berjarak sekitar 1,6 kilometer dari jalan tempat di mana mobil terparkir. Namun ketika petugas kembali, mobil yang terparkir di jalan sudah terbakar.
“Saat kembali, mobil sudah terbakar sekitar 50 persen,” tutur dia. Atas kejadian ini, petugas KPH lantas berinisiatif untuk melaporkan kasus ini ke Polres Kapuas Hulu, dengan dua laporan, yakni ilegal logging dan kasus terbakarnya mobil. Lebih jauh dia mengungkapkan, patroli oleh petugas KPH tersebut dilakukan dalam rangka memantau kebakaran hutan dan aktivitas ilegal, baik itu ilegal logging maupun ilegal minning. Aktivitas ilegal logging di Kapuas Hulu diakuinya tengah marak terjadi, sehingga petugas lebih mengintensifkan patroli.
“Petugas melakukan patroli, dan memang terindikasi beberapa kawasan di Kapuas Hulu mara ilegal logging. Indikasi awalnya, beberapa bulan yang lalu kami bersama TNI dan Polsek setempat berhasil mengungkap kasus ilegal logging, dan pelakunya kini sudah diproses,” kata dia.
Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Kesatuan Pengelolaan Hutan wilayah Kapuas Hulu Utara Mardiansyah menyebut ada dugaan keterlibatan oknum aparat dalam kasus pembalakan liar di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Desa Nanga Awin, Putussibau Utara, kemarin.
“Informasinya seperti itu,” ujar Mardiansyah saat dihubungi Pontianak Post, Minggu (14/2) siang.