Banjir Terbesar Sejak 20 Tahun Lalu, di Sini Air Sudah Mencapai Atap

- Senin, 18 Januari 2021 | 09:54 WIB
Warga meninggalkan rumahnya karena tinggi air telah mencapai atap di Kecamatan Kuala Behe, Sabtu (16/1). Foto Istimewa
Warga meninggalkan rumahnya karena tinggi air telah mencapai atap di Kecamatan Kuala Behe, Sabtu (16/1). Foto Istimewa

KUALA BEHE – Banjir yang melanda sejumlah desa di kecamatan Kuala Behe masih merendam pemukiman penduduk hingga Sabtu (16/1). Sejak Rabu malam (13/1) banjir yang disebabkan meluapnya air sungai setelah diguyur hujan beberapa hari hingga hari Sabtu belum benar-benar surut.

Menurut Kapolsek Kuala Behe Ipda Rinto, dari pantauan pihaknya di lapangan serta laporan masyarakat air masih merendam sejumlah tempat pemukiman penduduk, kedalaman air yang mencapai empat meter hampir setinggi Lantai dua rumah sampai saat ini baru surut setengah meter dari semula.

“Sebagian masyarakat setelah mengamankan barang-barangnya ke lantai dua memilih mengungsi kerumah keluarga yang tidak terkena banjir, sebagian lagi memilih tetap berada di lantai dua rumahnya,” ucapnya.

Kerugian yang dialami akibat dari dampak banjir tersebut adalah rusaknya jembatan gantung Dusun Kurnia Desa Semedang dan jembatan gantung Dusun Sejaya Desa Kuala Behe dan merendam ratusan rumah warga dan lahan pertanian dan perkebunan.

Pada umumnya Desa yang mengalami banjir adalah rumah penduduk yang berada di bantaran sungai dan daerah dataran rendah. Karena sebagian besar wilayah Kecamatan Kuala Behe berada di daerah aliran sungai Landak dan Sungai Behe. 

“Warga mengatakan banjir kali ini adalah banjir terbesar sejak 20 tahun yang lalu,” ungkapnya. (mif)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Polres Landak Fokus Pencegahan Aktivitas PETI

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB

Erlina Optimis Mempawah Semakin Maju

Senin, 22 April 2024 | 09:15 WIB
X