Ditinggal menghadiri acara pernikahan, rumah milik Sukiman Sar’an (56) warga Dusun Pangkalan RT 15 RW 8 Desa Batu Makjage Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas, ludes dilalap sijago merah, Minggu (10/1) sekitar pukul 11.00 Wib.
Kapolsek Tebas, Iptu Ambril membenarkan peristiwa kebakaran rumah. Saat kejadian, dua cucu korban yang berusia delapan dan lima tahun yang berada dirumah. Sedangkan pemilik rumah, Sukiman pergi untuk menghadiri acara pernikahan.
“Awalnya, salah satu cucu korban, yang berusia delapan tahun menceritakan jika dirinya mencium bau terbakar, lalu pergi ke kamar bagian belakang dan melihat api di dek berbahan plastik di ruangan kamar,” kata Kapolsek Tebas dilansir pontianakpost.co.id.
Cucu korban lantas lari keluar rumah dan memberitahukan kepada warga yang saat itu sedang melintas di depan rumah. “Lari keluar si cucu korban, dan meminta tolong kepada warga yang ada di sekitar kejadian.
Sesuai keterangan sejumlah warga, sebut Kapolsek, rumah korban pada bagian belakang terlihat asap tebal. “Warga yang awalnya diberitahu cucu korban kemudian berteriak meminta pertolongan jika ada rumah yang terbakar. Teriakan itupun lantas mengundang warga lainnya yang kemudian secara bersama-sama menggunakan alat seadanya, seperti ember atau lainnya untuk mengambil air kemudian menyiramkannya ke api yang membakar rumah,” katanya.
Namun karena bahan material bangunan rumah adalah kayu serta atap daun. Api yang ada sulit dikendalikan. “Api semakin membesar, karena bahan bangunan yang ada mudah terbakar, sehingga kebakaran yang terjadi meluluhlantakkan bangunan rumah yang berukuran 4 x 8 meter,” katanya.
Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sekitar 60 juta Rupiah. Pihak kepolisian juga dari Polsek Tebas bersama lima personil Linmas Desa Batu Makjage turun ke lokasi. “Hasil penyelidikan sementara, kebakaran disebabkan korsleting listrik, yang percikan apinya mengenai dek kamar yang terbuat dari plastik gulungan hingga meleleh dan mengenai tempat tidur dan pakaian hingga menimbulkan api yang besar,” katanya.
Korban, sebutnya, juga sudah pasrah dan menganggap apa yang terjadi merupakan sebuah musibah. “Atas kejadian tersebut, pihak korban tidak mempermasalahkan dan menganggap sebagai musibah serta tidak akan menuntut kepada pihak manapun,” katanya.(fah)
