Rencana resepsi pernikahan Een dan istri di Pontianak memang sempat beberapa kali berubah karena pandemi Covid-19. Awalnya dijadwalkan pada 18 April 2020, karena saat itu masih awal pandemi acara diundur ke bulan Juli 2020. Rencana di bulan Juli juga akhirnya mundur ke tanggal 16 Januari 2021. “Jadi Sabtu depan, Ihsan dan istri ini ke Pontianak dalam rangka itu,” ceritanya.
Mengenai keberangkatan anak laki-laki dan istrinya itu ke Pontianak juga sebenarnya sempat berubah. Awalnya direncanakan datang pada Minggu (10/1), itu karena, baru istri Ihsan yang mendapat surat keterangan negatif tes usap (swab) PCR. Sementara Een sendiri belum dapat. Namun tak sampai di situ, Een mencari tempat tes PCR lain hingga akhirnya dapat dan ia bisa pulang ke Pontianak lebih awal di hari Sabtu (9/1).
“Setelah PCR dapat dia langsung berangkat Sabtu, pesan (tiket pesawat) Nam Air pesawat pagi jam 07.00 WIB, Sabtu tanggal sembilan,” ungkap Nasir.
Lebih lanjut menurut Nasir, sesampainya di bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, anak dan menantunya itu mendapat informasi bahwa pesawat tersebut delay atau ditunda keberangkatannya hingga pukul 13.20 WIB.
“Jadi dia dari pagi sudah nunggu di bandara, sambil nunggu itu ternyata masih delay lagi sampai dengan pukul 14.00 WIB baru naik pesawat. Pas dia naik pesawat itu, sudah dalam pesawat dia telpon adiknya minta jemput,” terangnya.
Tidak ada yang menyangka bahwa ternyata itulah komunikasi terakhir Een dengan keluarga. Sampai pada pukul 15.00 WIB kurang, sang adik berangkat ke bandara Internasional Supadio untuk menjemput. “Sampai di bandara dia nunggu, ditelpon lost (tidak nyambung), karena di pesawat kan tidak boleh dibuka HP kan, mungkin masih di atas (terbang) pikir hati begitu,” katanya.